Hari Angkutan Nasional: Sejarah, Tujuan dan Cara Merayakannya

Hari Angkutan Nasional: Sejarah, Tujuan dan Cara Merayakannya

Amir Yusuf - detikSumbagsel
Senin, 22 Apr 2024 23:59 WIB
DAMRI Royal Class
Foto: Ilustrasi Peringatan Hari Angkutan Nasional (dok. DAMRI)
Palembang -

Hari Angkutan Nasional di Indonesia diperingati pada tanggal 24 April setiap tahunnya. Hal tersebut dilakukan untuk memperingati perkembangan angkutan umum di Indonesia.

Dilansir DITPSD Kemdikbud, Peringatan Hari Angkutan Nasional bisa menjadi pengingat untuk kita tentang pentingnya angkutan di dalam kehidupan. Selain itu juga dapat bernostalgia mengingat sejarah angkutan di Indonesia.

Untuk mengetahui lebih lengkap tentang Hari Angkutan Nasional beserta sejarah, tujuan hingga cara merayakannya. Berikut penjelasan lengkapnya yang telah detikSumbagsel rangkum dari berbagai sumber.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejarah Hari Angkutan Nasional

Dikutip PA Tulungagung, Hari Angkutan Nasional identik dengan DAMRI yang merupakan moda angkutan yang pertama kali didirikan di Indonesia ketika tahun 1943 pada saat masa penjajahan Jepang.

Sebelum banyaknya transportasi modern masa kini, saat masa itu DAMRI yang masih bernama Unyu Zigyosah banyak memberikan pelayanan masyarakat Indonesia terkait transportasi angkutan darat seperti kendaraan motor, bus hingga truk.

ADVERTISEMENT

Maka, pada setiap tanggal 24 April diperingati sebagai Hari Angkutan Nasional yang memiliki tujuan untuk mengingat perkembangan sejarah angkutan umum Indonesia juga sebagai pengingat untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menggunakan transportasi umum.

Sejarah DAMRI

Jika kita membahas sejarah angkutan di Indonesia maka tidak lepas dengan sejarah DAMRI yang menjadi moda angkutan pertama di Indonesia. Dilansir situs PPID DAMRI berikut sejarah singkat DAMRI dari tahun ke tahun.

1. Tahun 1943

Ketika Indonesia masih diduduki Jepang terdapat usaha transportasi Jawa Unyu Zigyosyha untuk melayani angkutan barang dan Zidosha Sokyoku untuk melayani angkutan penumpang.

2. Tahun 1945

Ketika Indonesia telah merdeka, Jawa Unyu Zigyosha berubah nama menjadi Djawatan Pengangkoetan untuk angkutan barang, dan Zidosha Sokyoku beralih menjadi Djawatan Angkutan Darat untuk angkutan penumpang.

3. Tahun 1946

Kedua Djawatan tersebut digabung menjadi Djawatan Angkoetan Motor Repoeblik Indonesia yang disigkat DAMRI berdasarkan Makloemat Menteri Perhoeboengan RI No.01/DAM/46, dengan tugas utama untuk menyelenggarakan pengangkutan darat dengan bus, truk dan angkutan bermotor lainnya.

4. Tahun 1984

DAMRI beralih status menjadi Perusahaan Umum (Perum) berdasarkan PP No. 30 Tahun 1984.

5. Tahun 1965

BPUPN dihapus dan DAMRI ditetapkan menjadi Perusahaan Negara (PN).

6. Tahun 1961

DAMRI menjadi Badan Pimpinan Umum Perusahaan Negara (BPUPN) berdasarkan PP No.233 tahun 1961.

7. Tahun 2002

Status DAMRI sebagai Perum disempurnakan dengan PP No.31 Tahun 2002.

8. Tahun 2018-Sekarang

Pada tahun 2018 DAMRI melaksanakan Re-branding dan terus bertransformasi dengan terus meningkatkan layanannya untuk masyarakat.

Tujuan Hari Angkutan Nasional

Dilansir Dinsos Jakarta, tujuan adanya peringatan Hari Angkutan Nasional sebagai pengingat perkembangan sejarah angkutan umum Indonesia.

Peringatan Hari Angkutan Nasional juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menggunakan transportasi umum, diharapkan dengan membiasakan diri menggunakan transportasi umum, dapat mengurangi kemacetan dan sekaligus menjaga fasilitas umum.

Cara Merayakan Hari Angkutan Nasional

Berbagai kegiatan dapat dilaksanakan untuk memperingati Hari Angkutan Nasional. Kegiatan tersebut menjadi simbol kepedulian terhadap angkutan nasional, sebagai berikut:

1. Menggunakan Transportasi Umum

Kegiatan pertama yang dapat dilakukan dalam merayakan Hari Angkutan Nasional adalah dengan menggunakan angkutan umum dalam melaksanakan kegiatan harian.

Di Kota Palembang sendiri ada berbagai transportasi angkutan umum yang dapat detikers coba, mulai dari Bus Trans Musi, kereta LRT, angkutan feeder, oplet hingga perahu ketek.

2. Mengunjungi Museum Otomotif

Selain dengan menggunakan transportasi umum, kegiatan berikutnya dapat dilakukan dengan cara mengunjungi museum otomotif selain berkunjung, detikers juga dapat sekaligus menambah wawasan seputar sejarah otomotif.

Salah satu museum otomotif yang ada di Sumatera Selatan adalah Museum Perjuangan Subkoss Garuda yang berada di Kota Lubuklinggau.

3. Meramaikan Media Sosial

Cara yang terakhir yakni dengan meramaikan media sosial dengan cara membagikan foto-foto ketika menaiki angkutan umum, memberikan ucapan Hari Angkutan Nasional, hingga memberikan pesan dukungan gerakan naik angkutan umum.

Itulah penjelasan mengenai sejarah Hari Angkutan Umum, beserta tujuan dan cara merayakannya. Semoga Artikel ini bermanfaat ya!

Artikel ini ditulis oleh Amir Yusuf, peserta program Magang Merdeka Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(dai/dai)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads