Polisi telah menetapkan Dian Febrizal (24) yang nekat membacok rekannya, Ade Indra Maulana (28) di Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan sebagai tersangka. Kepada polisi, Dian mengaku aksinya dilakukan karena sakit hati saat korban tak ada itikad baik usai menggelapkan motornya.
"Iya benar, motifnya karena sakit hati terkait penggelapan sepeda motor," kata Kasi Humas Polres OKU Selatan Iptu Supardi dikonfirmasi detikSumbagsel, Jumat (19/4/2024).
Beberapa waktu sebelum emosi Dian memuncak dan melakukan penganiayaan tersebut, kata dia, pelaku ternyata sempat menitipkan motor kesayangannya ke korban.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tersangka saat itu menitipkan motornya ke korban dengan maksud meminta tolong agar korban menjual motor tersebut," katanya.
Karena Ade menyanggupi permintaan Dian, sehingga motor itu beserta surat-suratnya diserahkan Dian ke Ade.
"Akan tetapi, setelah motor itu dalam penguasaan korban, korban tidak menyerahkan hasil penjualan motor dengan alasan jika motor tersebut hilang," katanya.
Dia yang merasa dikelabui dan dipermainkan akhirnya emosi dan mendatangi korban di rumah saksi hingga melakukan penganiayaan tersebut.
Dalam pengungkapan ini, sambungnya, sebanyak tiga saksi sudah diperiksa. Bahkan, sejumlah barang bukti seperti sarung parang, baju pelaku dan baju korban yang ada becak darahnya juga sudah diamankan.
Diberitakan sebelumnya, warga OKU Selatan digegerkan adanya peristiwa pembacokan sadis di salah satu rumah warga. Korban yakni bernama Ade Indra Maulana (28), dikabarkan nyaris tewas dibacok membabi buta oleh rekannya sendiri.
Kasi Humas Polres OKU Selatan Iptu Supardi membenarkan adanya kejadian mengerikan yang menghebohkan warga tersebut. Menurutnya, peristiwa itu dialami korban Ade, saat sedang duduk santai di teras rumah saksi L, di Jalan Dusun 1 Desa Suka Jaya, Kecamatan Buay Rawan, pada Rabu (17/4) pagi menjelang siang.
"Memang benar, kejadiannya itu sekitar pukul 10.30 WIB," katanya dikonfirmasi detikSumbagsel, Jumat (19/4/2024).
Berdasarkan keterangan di lapangan, kata dia, sebelum kejadian Ade sedang bertandang dan duduk santai di teras rumah L. Tiba-tiba datang tamu tak diundang yang diduga merupakan rekan korban juga saksi, inisial DF.
"Sewaktu korban sedang duduk di teras rumah saksi L, saat itu datanglah terduga pelaku dengan mengendarai motor Mio merah," katanya.
Usai memarkirkan motor depan rumah saksi, DF diduga tanpa basa-basi langsung membuka pagar rumah saksi dan berlari menuju ke arah korban dengan membawa sebilah parang.
"Di sana, pelaku langsung membuka pintu pagar rumah dan berlari ke arah korban memegang sebilah senjata tajam jenis parang atau golok di tangan kanannya, kemudian pelaku mendekati korban yang sedang duduk dan langsung membacok korban Ade Indra Mulia berulang kali (membabi buta)," ujarnya.
Mendapat serangan itu, korban berusaha berlari ke dalam rumah saksi untuk menyelamatkan diri. Sementara, pelaku yang panik langsung kabur melarikan diri.
"Akibat bacokan tersebut korban mengalami dua luka bacok di lengan kiri dan bacok di kepala belakang, lalu korban berlari masuk ke dalam rumah dan setelah melakukan pembacokan pelaku pergi dari tempat tersebut," katanya.
Setelah itu, korban langsung dibawa oleh saksi ke Rumah Sakit Umum Muaradua untuk diberikan pertolongan medis.
(dai/dai)