.webp)
Komedian Babe Cabita meninggal dunia pada Selasa (9/4/2024). Babe Cabita sempat mengidap penyakit anemia aplastik. Dia disarankan untuk berobat ke Malaysia atau Singapura.
Penyakit yang diidap Babe Cabita tergolong langka dan serius. Secara sederhana, anemia aplastik merupakan kondisi tubuh berhenti memproduksi sel darah baru yang cukup. Kondisi tersebut membuat seseorang kelelahan dan lebih rentan terkena infeksi, serta pendarahan yang tidak terkontrol.
Lebih jelasnya, berikut ini ulasan mengenai anemia aplastik penyakit yang diidap Babe Cabita sebelum meninggal dunia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengertian Anemia Aplastik
Dikutip laman National Heart, Lung, and Blood Institute, anemia aplastik disebut juga dengan kegagalan sumsum tulang belakang. Penyakit ini lebih dari anemia biasa.
Anemia aplastik terjadi karena kondisi sumsum tulang belakang tidak dapat memproduksi sel darah yang cukup bagi tubuh untuk bekerja secara normal. Penyakit tersebut dapat berkembang secara cepat dan lambat, ringan hingga serius. Saat ini, belum ada cara mencegah anemia aplastik.
Gejala Anemia Aplastik
Penyakit anemia aplastik dapat terjadi pada usia berapa saja, muda maupun tua. Kemunculannya terjadi tiba-tiba dan perlahan memburuk dari waktu ke waktu. Menurut situs Mayo Clinik, terdapat beberapa gejala anemia aplastik di antaranya:
- Kelelahan
- Sesak nafas
- Denyut jantung cepat atau tidak teratur
- Kulit pucat
- Infeksi yang sering atau berkepanjangan
- Memar yang tidak dapat dijelaskan atau mudah memar
- Mimisan dan gusi berdarah
- Pendarahan berkepanjangan dari luka
- Ruam kulit
- Pusing
- Sakit kepala
- Demam
Penyebab Anemia Aplastik
Sumsum tulang manusia mempunyai beberapa komponen penting, salah satunya sel induk. Sel induk menghasilkan sel darah merah, sel darah putih dan trombosit. Kondisi anemia aplastik terjadi karena kerusakan sel induk.
Akibatnya, sumsum tulang belakang menjadi kosong alias aplastik atau mengandung sedikit sel darah (hipoplastik). Penyebab paling umum terjadinya anemia aplastik karena sistem kekebalan tubuh menyerang sel induk di sumsum tulang.
Adapun faktor lain yang dapat melukai sumsum tulang dan mempengaruhi produksi sel darah meliputi:
1. Perawatan Radiasi dan Kemoterapi
Proses terapi membunuh sel kanker berdampak pada sel sehat termasuk sel induk di sumsum tulang. Anemia aplastik dapat terjadi karena efek samping dari perawatan tersebut.
2. Paparan Bahan Kimia Beracun
Bahan kimia seperti pestisida, insektisida, benzena, bahan dalam bensin berkaitan dengan anemia aplastik. Jenis anemia ini berpotensi membaik jika penderita menghindari paparan berulang terhadap bahan kimia tersebut.
3. Penggunaan Obat Tertentu
Beberapa obat-obatan seperti yang digunakan untuk rheumatoid arthritis dan sejumlah antibiotik dapat menyebabkan anemia aplastik.
4. Gangguan Autoimun
Penyakit autoimun membuat sistem kekebalan tubuh menyerang sel sehat dan kemungkinan melibatkan sel induk di sumsum tulang.
5. Infeksi Virus
Adanya infeksi virus dapat mempengaruhi sumsum tulang yang berperan dalam perkembangan anemia aplastik. Virus yang memicu anemia aplastik adalah hepatitis, epstein barr, cytomegalovirus, parvovirus B19 dan HIV.
6. Kehamilan
Selama kehamilan dapat terjadi penyerangan terhadap sumsum tulang oleh sistem kekebalan tubuh.
7. Faktor yang Tidak Diketahui
Dalam beberapa kasus, dokter tidak dapat mengidentifikasi penyebab anemia aplastik.
Selama kasus anemia aplastik, Mayo Clinic mengungkap belum ada pencegahan yang dapat dilakukan. Namun, untuk menurunkan risiko, penderita dapat menghindari paparan bahan kimia beracun seperti insektisida, herbisida, pelarut organik, penghilang cat dan lainnya.
Itulah penjelasan mengenai penyakit anemia aplastik yang diderita Babe Cabita yang meninggal pada Selasa (9/4/2024). Semoga bermanfaat ya detikers!
(mud/mud)
