Soal Isu Kursi Ketum PDIP, Ini Respons Jokowi, Gibran hingga Puan

Nasional

Soal Isu Kursi Ketum PDIP, Ini Respons Jokowi, Gibran hingga Puan

Tim detikcom - detikSumbagsel
Minggu, 07 Apr 2024 14:00 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik Marsdya Tonny Harjono sebagai Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) pada Jumat (5/4) di Istana Negara, Jakarta, Jumat (5/4/2024).  Marsdya Tonny Harjono menggantikan Marsekal Fadjar Prasetyo yang akan memasuki masa pensiun.
Potret Jokowi/Foto: Grandyos Zafna
Palembang -

Isu kursi Ketum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) hangat diperbincangkan. Berikut ini tanggapan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming, dan Ketua DPP PDIP Puan Maharani.

Dikutip detikNews, belakangan Presiden Jokowi diisukan akan mengambil alih kursi ketua umum (Ketum) PDIP usai mengakhiri jabatannya. Isu itu menuai banyak respons.

Jokowi juga telah merespons isu tersebut. Ia mengaku heran kabar itu muncul setelah dirinya diisukan mengincar kursi Ketum Golkar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kabar itu mencuat usai diembuskan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Hasto awalnya bicara Jokowi telah melakukan abuse of power.

"Jadi abuse of power sama. TNI Polri juga banyak saksi yang menyatakan. kemudian kendaraan politik dulu adalah Golkar, sekarang gagasan suatu koalisi besar permanen, rencana pengambilalihan Golkar dan PDIP," ujar Hasto dalam acara diskusi di Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (2/4).

ADVERTISEMENT

Sekjen PDIP juga mengatakan dalam kabinet Jokowi, ada menteri powerful dan menteri super powerful. Namun, yang mendapat tugas untuk menjembatani pengambilalihan kursi Ketum PDIP ialah menteri powerful.

"Jauh sebelum Pemilu, 5-6 bulan, ada seorang menteri powerful, ada yang super powerful dan powerful, supaya nggak salah image," ujarnya.

"Ini ditugaskan bertemu Pak Ryaas Rasyid oleh Jokowi. Pak Ryaas Rasyid ditugaskan untuk membujuk Bu Mega agar kepemimpinan PDIP diserahkan Pak Jokowi," tambah Hasto.

Respons Jokowi

Sebelumnya, Jokowi berkali-kali menepis isu dirinya hendak menjadi Ketum Golkar. Ia pun heran ketika isu berganti menjadi hendak mengambil alih PDIP.

"Bukan Golkar?" kata Jokowi di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu (3/4).

Jokowi merasa heran dengan rumor-rumor merebut kursi ketua umum partai. Ia meminta agar pihak-pihak tersebut tidak memunculkan rumor belaka.

"Katanya mau ngerebut Golkar, katanya mau ngerebut, masa semua mau direbutin semua, jangan seperti itu, jangan seperti itu," terangnya.

Respons Gibran

Wakil presiden terpilih, Gibran mengomentari rumor yang diembuskan Hasto. Gibran membantah rumor tersebut.

"Mengambil alih? (Ketum PDIP) nggak, nggak ada seperti itu," kata Gibran saat ditemui wartawan di Solo, dikutip detikJateng, Rabu (3/4/2024).

Gibran enggan menanggapi lebih jauh soal pernyataan Hasto. Ia memilih untuk berpikiran positif.

"Pak Hasto lagi ya? Saya kira nggak perlu ditanggapi lah ya, bulan puasa itu berpikiran positif aja, makasih," pungkas Wali Kota Solo tersebut.

Respons Puan

Puan juga memberikan respons terkait isu itu belum lama ini. Namun ia ogah menjawab sama sekali.

Ketua DPR ini sempat ditanya komentarnya soal pernyataan Hasto bahwa Jokowi hendak mengambil alih PDIP. Puan ditanya usai rapat paripurna di gedung MPR/DPR/DPD RI, Senayan, Jakarta, Kamis (4/4) lalu.

Puan menyimak pertanyaan yang dilontarkan kepadanya. Alih-alih memberikan komentar, Puan hanya menggelengkan kepalanya.




(sun/dai)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads