Kepolisian Daerah Sumatera Selatan menurunkan sebanyak 4.229 personel dalam Operasi Ketupat Musi Idul Fitri 1445 H tahun 2024. Ribuan personel ini akan disebar di wilayah Sumsel guna memastikan kelancaran dan kenyamanan masyarakat selama masa mudik Lebaran.
Apel gelar pasukan Operasi Ketupat-Musi 2024 tersebut dipimpin langsung oleh Kapolda Sumsel Irjen A. Rachmad Wibowo di lapangan Griya Agung, Palembang, Rabu (3/4/2024) sore.
"Terkait dengan Operasi Ketupat-Musi 2024 ini sendiri, dilibatkan 4.229 personel dari semua instansi terkait. Dari Polri sendiri ada 2.322 personel yang disiagakan untuk pengamanan Sumsel," ungkapnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Operasi ini akan berlangsung selama 13 hari, yaitu dari tanggal 4-16 April 2024. Rachmad juga menyebutkan, operasi ini telah diawali dengan kegiatan kepolisian rutin yang ditingkatkan (KRYD) sejak tanggal 28 Maret-3 April dan akan berlanjut pasca-operasi tanggal 17-23 April 2024 mendatang.
Menurutnya, Polri sudah menyiapkan 92 pos tersebar di Sumsel. Pos-pos tersebut berupa pos pengamanan, pos pelayanan, dan pos terpadu.
Rachmad menjelaskan pos pengamanan sendiri ditempatkan di pusat kegiatan masyarakat. Tercatat sekitar 380 tempat yang menjadi titik wisata masyarakat, tempat ibadah, serta pertokoan yang diperkirakan akan padat di musim Lebaran ini.
"Pos pengamanan kami tempatkan di tempat-tempat pusat kegiatan masyarakat. Kami pilih mana yang memiliki resiko gangguan Kamtibmas (keamanan dan ketertiban masyarakat) paling tinggi," ujarnya.
Sementara itu, Rachmad merinci terdapat 27 pos pelayanan (posyan) yang disebar di jalur lintasan. Pos pelayanan tersebut memiliki fasilitas seperti pelayanan kesehatan, bantuan kendaraan rusak, dan tempat istirahat untuk sopir.
"Untuk posyan, kami sebar 27 pos di jalur lintasan, seperti antara tol Lampung-Keramasan dan juga Keramasan-Lintas Timur sampai ke Jambi," katanya.
Sementara untuk pos terpadu, pihaknya telah menempatkan di berbagai terminal moda angkutan, seperti terminal bus, stasiun kereta api, pelabuhan laut, dan juga bandar udara.
"Pos terpadu ditempatkan di terminal moda angkutan bekerja sama dengan otoritas setempat, seperti Danlanud dan PT Angkasa Pura di bandar udara serta PT Pelindo di pelabuhan laut. Kami juga bekerja sama dengan Basarnas di setiap posnya," ujarnya.
(dai/dai)