Polisi Periksa 5 Warga yang Kejar-Teriaki Dokter Dwi Maling Mobil hingga Tewas

Jambi

Polisi Periksa 5 Warga yang Kejar-Teriaki Dokter Dwi Maling Mobil hingga Tewas

Tim detikSumbagsel - detikSumbagsel
Rabu, 03 Apr 2024 17:00 WIB
Kapolres Muaro Jambi AKBP Wahyu Bram
Kapolres Muaro Jambi AKBP Wahyu Bram (Foto: Dimas Sanjaya)
Muaro Jambi -

Dokter Dwi Fatimahyen (29) meninggal dunia usai dikejar dan diteriaki maling mobil oleh warga. Korban tewas setelah mengalami kecelakaan tunggal setelah menabrak tiang listrik.

Peristiwa itu terjadi di Jalan Lintas Jambi-Riau, Sekernan, Muaro Jambi, Jumat (29/3/2024) sekitar pukul 23.53 WIB.

Kapolres Muaro Jambi AKBP Wahyu Bram mengatakan usai kejadian itu pihaknya telah memeriksa 5 orang yang mengejar dokter tersebut. Dari hasil pemeriksaan itu, lanjutnya, peristiwa itu terjadi hanya salah paham dan tidak ada kepentingan lain seperti modus pencurian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat kejadian, kata dia, warga pun tidak mengetahui bahwa pengendara mobil itu seorang perempuan.

"Iya (salah paham). Tidak ada kepentingan lain. Kita maklumi itu naluri manusia untuk bertahan dari ancaman," ujarnya, Selasa (2/4/2024).

ADVERTISEMENT

Dia mengatakan, 5 orang warga yang menuduh korban tidak bisa serta merta dipidana. Hal ini lantaran kejadian itu telah panjang merambat ke pelanggaran lalu lintas.

Saat dikejar warga hingga ke jalan raya, lanjutnya, warga memang melapor ke polisi yang tengah patroli bahwa pengendara mobil itu merupakan pencuri mobil. Atas laporan itu disertai dengan dengan kecepatan tinggi mobil saat melintas, membuat polisi mengejarnya.

Namun, kata Bram, kejadian itu bisa terunsur pidana jika saat dikejar warga dan tak jauh dari kompleks itu korban langsung mengalami kecelakaan di tempat. Maka, yang menuduh mencuri baru dapat disebut penyebab kecelakaan.

"Pertanggungjawaban atau perbuatan pidana itu harus langsung tidak bisa kalau warga dalam hal ini bertanggung jawab, dengan menyebutkan maling langsung tancap gas. Hal ini bisa dilakukan jika itu terjadi kecelakaan di bagian selatan Kota Jambi (TKP awal diteriaki maling). Ketika tidak lama setelah itu karena ada jarak yang jauh akhirnya warga mundur. Sehingga masuk ke situasi Kota Jambi, masuk situasi Sekernan dan banyak perubahan yang terjadi sehingga terjadi fatalitas tinggi dan kecelakaan," jelasnya.

Dia menceritakan, kesalahpahaman itu berawal saat dokter Dwi masuk ke Perumahan Pondok Cipta, Mestong, Muaro Jambi, Jumat sekitar pukul 22.00 WIB. Saat itu, kata dia, korban mengendarai mobil Daihatsu Ayla dengan kecepatan tinggi.

Kemudian, ada salah satu warga memberikan informasi ke grup kompleks perumahan. Singkatnya, warga pun curiga dan mencoba menghadangnya.

"Jadi, (berawal dari) kecurigaan (warga) aja. Ada orang ngebut di kompleksnya dia coba berhentikan dan kabur. Jadi prasangka ada suatu kejahatan. Situasi di situ gelap," ungkapnya.

"Jadi yang bersangkutan bukan berkunjung atau apa. Hanya 4 menit mutar di sana," sambungnya.

Saat dihadang warga, sambung Bram, mobil itu kabur. Tanpa pikir panjang, 5 orang warga dengan 3 motor mengejar dokter tersebut hingga keluar jalan raya.

"Di suatu tempat permukiman yang tenang, ada mobil ngebut kalau ngebut pasti kecepatan tinggi, ya. Satu sisi kok ngebut, kemudian (curiga) jangan-jangan ngapain di sini, karena kejadiannya cepat informasi berkembang sehingga (warga) memutuskan mengejar," jelasnya.

Dia mengatakan atas kecurigaan warga itu membuat warga menuduh dokter tersebut mencuri mobil. Sehingga, warga berprasangka pengendara mobil itu merupakan pencuri hingga terjadilah peristiwa itu.




(csb/csb)


Hide Ads