Hasil Olah TKP Kapal Jukung Terbakar di Sungai Musi Tewaskan Nakhoda

Hasil Olah TKP Kapal Jukung Terbakar di Sungai Musi Tewaskan Nakhoda

Muhammad Rizky Pratama - detikSumbagsel
Selasa, 02 Apr 2024 19:50 WIB
Kapolrestabes Palembang Kombes Harryo Sugihhartono menjelaskan pihak kepolisian sudah mengecek TKP pada Selasa (2/4/2024) pagi. Tim ahli dari Laboratorium forensik dan Inafis Polda Sumsel juga hadir di TKP guna memastikan sumber api dan dentuman berasal dari Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBB) atau dari kapal tersebut.
Kapolrestabes Palembang Kombes Harryo Sugihhartono/Foto: Muhammad Rizky Pratama
Palembang -

Penyelidikan kasus kapal jukung yang terbakar dilakukan Satuan Polair Polrestabes Palembang dan Polsek SU I. Berikut ini hasil olah TKP-nya.

Kapolrestabes Palembang Kombes Harryo Sugihhartono menjelaskan pihak kepolisian sudah mengecek TKP pada Selasa (2/4/2024) pagi. Tim ahli dari Laboratorium forensik dan Inafis Polda Sumsel juga hadir di TKP guna memastikan sumber api dan dentuman berasal dari Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBB) atau dari kapal tersebut.

"Dari hasil olah TKP, ledakan condong mengarah ke kapal yang meledak karena serpihan serta jangkar kapal jukung bintang kejora yang tersebar hingga ke atap SPBB," kata Harryo saat ditemui detikSumbagsel pada Selasa (2/4/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Setelah kami melihat ke TKP tadi pagi, ternyata bagian yang rusak merupakan bagian kanan depan SPBB. Yang mana berdekatan dengan tempat bersandarnya kapal jukung yang meledak," sambungnya.

Dampak dari dentuman yang keras membuat barang-barang dan perlengkapan di SPBB rusak. Sebab terhempas akibat ledakan tersebut.

ADVERTISEMENT

Harryo mengatakan hingga saat ini, korban masih sama seperti tadi malam yaitu 4 orang. Kapal jukung yang terbakar pun sudah tenggelam.

"Dua orang atas nama Dedi selaku pemilik kapal dan Krisna dalam kondisi kritis dan sedang dirawat di RS Ak Gani. Satu orang nakhoda bernama Askolani meninggal dunia dan satu orang ABK atas nama Endut masih belum ditemukan. Untuk kapalnya sendiri sudah dipastikan tenggelam," ungkapnya

Hasil pembukuan di SPBB menjelaskan kapal tersebut mangangkut bahan bakar untuk dibawa ke tempat pedalaman, yang susah dijangkau dengan kendaraan darat.

"Untuk SPBB itu sendiri berstatus legal yang resmi milik saudara Hafiz, yang setiap harinya dioperasionalkan oleh saudara Tomi selaku adiknya," ungkapnya.

"Tadi malam sendiri juga hadir dari pihak Pertamina guna mengecek sisa-sisa bahan bakar yang ada di tempat penampungan tersebut, apakah berpotensi bahaya atau tidak. Diketahui sisa bahan bakar di SPBB tersebut berjumlah 20 ton solar dan 70 ton Pertalite," sambungnya.

Harryo mengatakan hanya SPBB yang rusak. Sedangkan rumah warga dan Jembatan Ampera tidak mengalami kerusakan.

"Yang rusak hanya sarana SPBB dan area perkantorannya, untuk rumah warga dan Jembatan Ampera tidak ada kerusakan," tutupnya.




(sun/des)


Hide Ads