KONI Sumatera Selatan (Sumsel) lumpuh karena tak ada anggaran untuk operasional. Uang kontribusi Rp 500 juta dalam pendaftaran calon ketua disebut ditarik kembali oleh Ketua KONI Sumsel Yulian Gunhar. Uang kontribusi itu seharusnya dipakai untuk operasional KONI Sumsel.
Mekanisme pendaftaran calon ketua dengan uang kontribusi itu disepakati dalam AD/ART ketika dibahas di Musprovlub di The Alts Hotel. Pembahasan pada 22 November 2023 itu sempat diwarnai kericuhan, karena dianggap menjegal calon lain.
Hanya 2 nama yang maju menjadi calon ketua KONI Sumsel waktu itu. Mereka yakni Yulian Gunhar dan Muhammad Asrul Indrawan. Keduanya membawa uang senilai Rp 500 juta saat mendaftar di Kantor KONI Sumsel pada 27 November 2023.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sesuai kesepakatan pencalonan, harus menyertakan uang kontribusi untuk membantu keuangan KONI Sumsel. Uang ini merupakan bentuk keseriusan calon untuk membenahi KONI Sumsel," ujar Ketua TPP (Tim Penyaringan dan Penjaringan), Widodo Sigit Pudjianto pada Senin (27/11/2023).
Baca juga: KONI Sumsel Lumpuh Total, Ini 2 Penyebabnya |
Tim pemenangan Asrul saat pendaftaran mengeluarkan gepokan uang pecahan Rp 50 ribu dan Rp 100 ribu dari dalam tas ransel. Sementara tim Gunhar membawa uang dengan goodie bag. Total terkumpul Rp 1 miliar dari kedua calon.
Asrul mendapat 27 suara dukungan dari cabor dan 11 dari KONI kabupaten/kota. Total dukungannya sebanyak 38 dari pemilik hak suara. Sedangkan Gunhar mendapat dukungan 40 cabor dan 11 suara dari KONI kabupaten/kota. Sehingga, total dukungannya sebanyak 51 suara.
Gunhar merupakan anggota DPR RI dari PDIP. Ketika terpilih, ia berjanji akan membawa KONI Sumsel ke arah lebih baik. Apalagi, Sumsel dengan fasilitas internasional yang dimiliki, dalam beberapa waktu terakhir sama sekali tak terlihat. Bukan hanya secara nasional bahkan di regional Sumatera.
"Sumsel tidak banyak bicara dalam olahraga prestasi beberapa waktu terakhir. Saya, ketika terpilih akan memanfaatkan seluruh fasilitas olahraga berstandar internasional yang ada agar prestasi Sumsel bisa menasional dan mendunia," ungkap Gunhar saat itu.
Sementara ketika dikonfirmasi terkait lumpuhnya kegiatan operasional di KONI Sumsel, Gunhar belum merespons.
Sebelumnya diberitakan, Kabid Humas KONI Sumsel, Daeng mengatakan KONI Sumsel sedang terpuruk dan kegiatannya lumpuh total. Bahkan sudah 3 bulan karyawan tidak menerima uang transportasi.
"KONI Sumsel sekarang lumpuh total. Karyawan sudah 3 bulan tidak menerima gaji dan tak masuk lagi," kata Daeng kepada detikSumbagsel, Minggu (31/3/2024).
Daeng menjelaskan terpuruknya KONI Sumsel karena uang kas kosong. Kemudian uang Rp 500 juta dari pendaftaran calon ketua KONI Sumsel diambil lagi oleh Yulian Gunhar dan Asrul Indrawan.
"Seharusnya KONI Sumsel memiliki modal Rp 500 juta uang pendaftaran calon ketua Yulian Gunhar dan Asrul Indrawan kemarin untuk operasional KONI. Namun nyatanya uang tersebut diambil lagi mereka. diperparah oleh uang hibah KONI Sumsel sebesar Rp 20,5 miliar tidak cair," ungkapnya.
(sun/des)