Gereja Santo Yoseph Palembang membagikan ribuan telur yang sudah diberkati untuk dibagikan ke jemaat. Di gereja ini, Misa Paskah digelar 2 kali, yakni pukul 07.00 WIB dan 09.30 WIB. Paskah itu digelar untuk merayakan Kebangkitan Yesus.
Pantauan detikSumbagsel di lokasi, usai Misa Paskah pertama petugas Gereja Santo Yoseph Palembang membagikan telur yang telah diberkati ke umat Kristen.
Kemudian setelah ibadah Misa Paskah kedua, telur yang telah diberkati tadi kembali dibagikan untuk orang tua. Sementara, untuk anak-anak kecil dan remaja berlomba mencari telur Paskah di luar area Gereja Santo Yoseph.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Vikaris Jendral (Vikjen) Keuskupan Agung Palembang, Yohanes Kristianto PR mengatakan, telah menyiapkan 3 ribuan telur Paskah yang sudah diberkati untuk umat yang hadir di Gereja Santo Yoseph Palembang.
"Kita siapkan telur Paskah yang sudah diberkati sebanyak 3 ribuan, untuk bagikan ke jemaat yang hadir, khusus anak-anak tidak kita bagikan melainkan mencari sendiri dengan berebut di luar Gereja Santo Yoseph Palembang," katanya kepada detikSumbagsel, Minggu (31/3/2024).
Yohanes Kristianto menjelaskan telur Paskah yang telah diberkati untuk anak-anak dengan tujuan untuk mengembangkan kehidupan anak-anak menjadi lebih berkreativitas dan lebih dewasa menjalani dunia baru.
"Tujuan untuk anak-anak mencari telur Paskah yang sudah diberkati sendiri sudah jadi tradisi dan untuk mengembangkan kehidupan anak-anak menjadi lebih berkreativitas dan lebih dewasa menjalani dunia baru," ungkapnya.
Dia mengatakan, pelaksanaan ibadahnya berlangsung selama 3 jam. Pertama ada liturgi sabda dengan 5 bacaan, pujian dan sebagainya. Berikutnya pemberkatan bejana baptis dan pembaruan janji baptis.
"Umat Kristiani diajak untuk memperbarui diri dengan janji baptisnya yang beberapa tahun lalu atau sejak kecil sudah disakramen baptis supaya disegarkan kembali," katanya.
Kemudian ekaristi menjadi puncak kegiatan ibadah. Ekaristi disebutnya puncak iman gereja. Dalam ekaristi, umat diajak betul-betul menghayati pengorbanan Yesus untuk manusia.
Tema yang diambil pada tahun ini, secara mendalam agar umat bisa mengingat kembali peran keluarga. Segala permasalahan yang terjadi di dalam keluarga Katolik bisa diselesaikan dan bisa diperbarui.
"Di dalam keluarga Kristiani, menerima sakramen bahwa mereka sudah disatukan oleh Kristus sendiri dalam sakramen perkawinan Kudus. Maka keluarga diajak disegarkan, baik itu imannya, panggilan perutusan dalam artian keluarga dan terakhir orang tua diingatkan akan janjinya untuk mendidik iman anak-anaknya," ungkapnya.
(csb/csb)