Buka puasa bersama di Istana Negara, Jakarta, Kamis (28/3/2024), diwarnai ger-geran. Pendakwah, Gus Miftah (Miftah Maulana Habiburrahman), melontarkan candaan. Bahlil jadi menteri bukan karena prestasi, tapi karena lucu.
Buka puasa diikuti Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan para menteri. Gus Miftah yang juga pimpinan Pondok Pesantren Ora Aji, awalnya bicara soal presiden dan pelawak.
"Rata-rata presiden dalam Islam punya pelawak, punya orang lucu, Harun al Rasyid punya penghibur yang sangat mustajab namanya Abu Nawas, dulu konon Pak Soeharto waktu beliau susah undang pelawak dari Jogja namanya Basiyo," kata Gus Miftah dilansir detikNews.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jokowi, kata Gus Miftah, tak perlu pelawak. Kenapa?
"Karena ada menteri yang lebih lucu daripada pelawak, Pak Bahlil (Bahlil Lahadalia, Menteri Investasi)," kelakar Gus Mftah.
"Makanya kadang-kadang saya curiga Pak Bahlil ini jadi menteri bukan karena prestasi, tapi karena lucu," tambah Gus Miftah disambut tawa Jokowi dan para menteri serta tamu undangan.
Pekan lalu, tepatnya Jumat (22/3), Bahlil membuat ger-geran di istana. Saat itu, Jokowi mengumpulkan menteri untuk unjuk bukti pelaporan surat pemberitahuan pajak (SPT). Usai acara, Jokowi ngobrol santai dengan para menteri.
Bahlil tiba-tiba nyeletuk, menyebut Sandiaga awalnya ingin membayar pajak lebih tapi tak jadi karena PPP gagal lolos ke Senayan. Seisi ruangan tertawa, termasuk Sandiaga.
"Nggak (tersinggung), teman saya dari kecil. Tadi Pak Presiden juga ketawa terus bilang, 'Banyakin doa, Pak Sandi. Upayanya udah, doanya tambahin," kata Snadiaga usai acara.
Kembali ke Gus Miftah. Usai 'meroasting' Bahlil, dia bicara soal Gus Dur yang tidak pernah mengundang pelawak. Menurut dia, Gus Dur sendiri lebih lucu dibanding pelawak.
"Gus Dur nggak pernah undang pelawak karena Gus Dur lebih lucu dibandingkan pelawak. Saya masih ingat Gus Dur mengatakan Gus Dur kenapa Anda kalau ceramah selalu dimulai dengan assalamualaikum. Saya itu ngucapin itu bukan karena taat, saya pengen cek ombak ada yang datang atau enggak," ujar Gus Miftah.
(trw/trw)