Sebanyak 5.043 petugas gabungan diterjunkan untuk melakukan pengamanan arus mudik selama Lebaran 2024 di Sumatera Selatan (Sumsel). Petugas itu tersebar di seluruh wilayah Sumsel.
Kapolda Sumsel Irjen A Rachmad Wibowo mengatakan, digelarnya operasi ketupat guna memberikan keamanan dan pelayanan kepada masyarakat, menciptakan rasa aman nyaman tertib dan lancar dalam berlalu lintas di masyarakat khususnya pelaksanaan ibadah perayaan hari raya Idulfitri.
"Polri tidak mungkin bisa melaksanakan tugas ini secara maksimal tanpa adanya kerjasama yang baik bersama seluruh stakeholder yang ada. Kami sangat mengharapkan sinergitas dan kerjasama dinas instansi terkait," katanya, Rabu (27/3).
Berdasarkan data yang ada, lanjutnya, permasalahan utama yang dihadapai saat musim Lebaran adalah soal kemacetan lalu lintas. Di samping gangguan berkaitan dengan kondisi alam seperti banjir dan longsor, lalu lintas kereta api juga termasuk pemicu utama terjadi penumpukan kendaraan.
"Permasalahan kemacetan yang dialami di wilayah Sumsel ini utamanya terkait dengan intensitas diperlintasan kereta api. Kita ketahui bersama bahwa aktivitas perjalanan kereta api bisa mencapai 18 kali setiap hari. Dengan panjangnya rangkaian kereta api, memerlukan setidaknya waktu 4 sampai 5 menit untuk melintas," ujarnya.
"Kemudian untuk proses terurainya kembali perjalanan kendaraan, membutuhkan waktu antara 20 sampai 30 menit. Ini perlu kita sadari bersama. Sehingga kami imbau masyarakat pengguna jalan agar tidak mengambil jalur kanan. Karena ini akan berakibat fatal, yakni timbulnya kemacetan yang parah," sambungnya.
Dia mengakui perjalanan kereta api tidak bisa dicegah, karena mengakut kebutuhan salah satunya batu bara untuk pembangkit listrik tenaga uap.
"Kereta api ini tidak bisa kita cegah karena mengangkut batu bara yang digunakan sebagai bahan bakar pembangkit listrik tenaga uap," ungkapnya.
Dalam mendukung kelancaran kegiatan operasi tersebut, kata dia, khusus Polda Sumsel akan mendirikan 92 Pos, di antaranya 55 Pos Pam, 23 Pos Yan dan 13 Pos terpadu.
"Jumlah personel yang diterjunkan sebanyak 1.563 personel, 223 dari Polda dan 1.340 dari Polres jajaran. Sementara dukungan instansi terkait sebanyak 3.480 personel, yakni 329 TNI, 379 Dishub, 396 Pol PP, 270 Dinkes, 85 Damkar dan lainnya sebanyak 2.021. Sarana prasarana terdiri dari 6 unit mobil patroli PJR, 21 unit patroli Tol, 29 mobil derek Tol, 11 unit mobil ambulans Tol, 182 mobil patroli Pos Pam dan pelayanan terpadu, 18 unit mobil derek, dan 91 unit mobil ambulans," jelasnya.
Khusus lokasi rawan kecelakaan, Ditlantas Polda Sumsel mengungkap ada 46 lokasi tersebar dihampir seluruh wilayah. Saat ini ada sekitar 40 titik rawan kemacetan yang dijadikan atensi khusus untuk dilakukan penjaga secara ketat.
"46 lokasi rawan kecelakaan di antaranya 3 titik di Muratara (Musi Rawas Utara), 2 titik di Musi Eawas, 5 titik di Lubuklinggau, 2 titik di Empat Lawang, 2 titik di Lahat, 3 titik di Pagar Alam, 2 titik di PALI (Penukal Abab Lematang Ilir), 2 titik di OKI (Ogan Komering Ilir)," kata Ditlantas Polda Sumsel Kombes Pratama, terpisah.
"Kemudian, 3 titik di OKUS (OKU Selatan), 2 titik di OKUT (OKU Timur), 3 titik di Prabumulih, 7 titik di Prabumulih, 3 titik di Ogan Ilir (OI) dan 4 titik di Palembang," lanjutnya.
Untuk 40 lokasi rawan macet di antaranya 1 titik di Musi Banyuasin (Muba), Muara Enim, Muratara, Musi Rawas, Empat Lawang, OKUS. 2 titik di OI dan Lubuklinggau, OKUT, Prabumulih. Lalu, 3 titik di Lahat dan OKU, 4 titik di Pagar Alam, 6 titik di Banyuasin dan 10 titik di Palembang.
"Sedangkan data perlintasan kereta api ada 64 titik yang 35 diantaranya berpalang pintu, sedang 29 lainnya tidak berpalang pintu, serta data jalan rusak tercatat ada di 60 lokasi dan rawan banjir di 88 lokasi tersebar," ujarnya.
Menurutnya, beberapa perlintasan KA yang berdekatan dengan persimpangan padat aktivitas kendaraan yakni di Simpang Belimbing, Muara Enim yang merupakan akses keluar masuk ke beberapa wilayah kabupaten dan kota, sementara tidak terdapat jalur alternatif sehingga menimbulkan antrian panjang.
"Sasaran kita adalah terciptanya situasi kamseltibcar lantas (keamanan keselamatan tertib san lancar lalu lintas), menurunkan jumlah fatalitas korban laka, melancarkan distribusi logistik dan BBM, serta mengantisipasi semua bentuk gangguan kamtibmas sebelum, pada saat dan sesudah perayaan lebaran tahun ini," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Sumsel Arinarsa JS menambahkan, pihaknya akan memberlakukan pembatasan kendaraan angkutan barang selama arus mudik dan arus balik Lebaran 2024.
"Pembatasan operasional mobil barang meliputi mobil barang tiga sumbu atau lebih, kereta tempelan atau kereta gandengan dan mobil barang yang digunakan untuk pengangkutan hasil galian (tanah, pasir, batu) dan hasil tambang serta bahan bangunan seperti besi semen dan kayu," katanya.
Sementara kendaraan yang dikecualikan meliputi kendaraan bahan pokok, BBM dan BBG, hantaran uang, keperluan penanganan bencana, hewan dan pakan ternak serta pupuk.
(csb/csb)