Perusahaan Tak Lulus Uji Kepatuhan Karhutla Akan Diberi Sanksi

Sumatera Selatan

Perusahaan Tak Lulus Uji Kepatuhan Karhutla Akan Diberi Sanksi

Reiza Pahlevi - detikSumbagsel
Senin, 25 Mar 2024 19:40 WIB
Kalaksa BPBD Sumsel Iqbal Alisyahbana
Kepala BPBD Sumsel M Iqbal Alisyahbana (Foto: Reiza Pahlevi)
Palembang -

Sebanyak 53 perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan dan kehutanan akan dilakukan uji kepatuhan. Uji kepatuhan untuk mengecek kesiapsiagaan perusahaan menghadapi bencana kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang terjadi setiap tahun di Sumsel.

Jika tidak memenuhi nilai standar, ada sanksi yang akan diberikan untuk perusahaan. Rata-rata, Lokasi bisnis perusahaan itu berada di sejumlah wilayah berpotensi Karhutla. Bahkan mayoritas di lahan gambut.

"Uji kepatuhan pada 53 perusahaan sebagai antisipasi dan mitigasi Karhutla di Sumsel. Saat ini sudah 6 perusahaan yang kita uji kepatuhan, soal hasilnya nanti akan disampaikan pemeringkatannya," ujar Kepala Pelaksana BPBD Sumsel, M Iqbal Alisyahbana di Kantor Gubernur Sumsel, Senin (25/3/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagai pelaksana uji kepatuhan, ada dari tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Lingkungan Hidup Provinsi (DLHP) dan Dinas Kehutanan (Dishut) Sumatera Selatan (Sumsel). Uji kepatuhan ditargetkan selesai dilaksanakan akhir April.

"Ada 3 tahap untuk menentukan perusahaan tersebut lulus atau tidak. Mulai dari pengecekan personel, perlengkapan dan peralatan dan sebagainya. Jika tidak lulus, ada sanksi yang akan diberikan," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Ia menyebut, setiap tahun perusahaan perkebunan dan kehutanan selalu menyumbang kejadian Karhutla. Sehingga, antisipasi harus dilakukan lebih dini agar bencana Karhutla tidak sebesar tahun-tahun sebelumnya.

"Antisipasi dan mitigasi secara dini harus dilakukan. Kita tidak ingin kejadian Karhutla besar seperti tahun-tahun sebelumnya kembali terjadi di Sumsel" jelasnya.

Pihaknya juga meminta seluruh perusahaan menjaga embung-embung yang dimiliki. Embung itu bisa dimanfaatkan para personel untuk mengambil air ketika terjadi Karhutla. Baik dari para personel darat dan udara.

"Embung itu bisa jadi sumber air bagi personel yang bertugas di darat dan udara, sehingga mereka tidak butuh
waktu lama dan bisa cepat dalam penanganan kebakaran," kata Iqbal.

Ia menyebut, lokasi rawan Karhutla masih sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Untuk lahan gambut, terbanyak ada di Kabupaten OKI, OI, Muba dan lainnya.

"Lahan gambut terluas ada di OKI. Tapi antisipasi tidak hanya di lahan gambut, tapi juga di beberapa titik lainnya. Termasuk di sepanjang akses jalan tol yang dapat mengganggu aktivitas kendaraan," tukasnya.




(mud/mud)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads