Balai Karantina Ikan, Hewan dan Tumbuhan Sumatera Selatan (Sumsel) melakukan inspeksi di dua instalasi karantina ikan (IKI). Inspeksi yang dilakukan yakni penerapan Cara Karantina Ikan yang Baik (CKIB).
Inspeksi yang dilakukan Balai Karantina Sumsel ini untuk memastikan ikan ekspor memenuhi standar yang ditetapkan.
"Komitmen kami untuk memastikan setiap langkah dalam proses, seperti penyediaan sarana, prasarana, prosedur, kualitas air, kesehatan ikan, dan pengendalian hama penyakit berjalan sesuai standar," ujar Kepala Balai Karantina Ikan, Hewan dan Tumbuhan, Sumatera Selatan, Kostan Manalu, Senin (25/3/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Konstan mengatakan, inspeksi yang dilakukan dalam upaya memastikan keamanan dan kualitas ekspor ikan. Sekaligus supervisi ke salah satu eksportir ikan hias asal Sumsel. Melihat dan memastikan ikan yang diekspor memiliki kualitas yang baik, sehat, dan bebas Hama Penyakit Ikan Karantina (HPIK), terutama yang dikirim ke Singapura.
"Melalui inspeksi, saya berharap IKI yang ada di Sumsel mematuhi peraturan dan prosedur yang telah ditetapkan. Hal ini demi menjaga kualitas, pencegahan hama penyakit, serta mendukung pertumbuhan sektor perikanan Indonesia," harapnya.
"Tentunya untuk memastikan keberlanjutan ekspor. Karantina terus mengawal dengan perannya untuk fasilitasi perdagangan," sambungnya.
Kostan menambahkan, pihaknya siap memberikan pendampingan dan bimbingan teknis kepada eksportir dan calon eksportir untuk pemenuhan persyaratan yang ditetapkan.
"Karantina berperan sebagai economic tools memberikan pendampingan kepada pelaku usaha. Proses inspeksi harus berlangsung secara transparan, konsisten, dan terdokumentasi, sehingga diketahui IKI konsisten menerapkan CKIB," ungkapnya.
Adapun jenis ikan yang diekspor dari Sumsel merupakan ikan hias air tawar, yaitu botia, arwana brazil, spoted fire eel (tilan), khuliload, tiger fish, dan ikan betutu. Jenis yang paling banyak diminati Singapura, yakni botia, khuliload, tilan, dan arwana brazil.
Sebagai informasi, pada tahun 2023 ikan hias air tawar yang diekspor dari Sumsel ke Singapura sebanyak 31 kali. Total nilai komoditas mencapai Rp 448,25 juta.
(csb/csb)