Pertamina Patra Niaga Sumbagsel memastikan distribusi energi di provinsi tersebut dalam kondisi aman usai dilanda gempa tektonik M 5,6. Tak hanya stok BBM dan LPG, fasilitas dan sarana prasarana operasional milik Pertamina di Bengkulu pun dalam kondisi baik.
Diketahui gempa tektonik M 5,6 terjadi di wilayah Bengkulu Selatan, Sabtu (23/3/2025) pukul 20.20 WIB. Masyarakat panik ke luar rumah, dan ada satu unit rumah warga yang rusak akibat gempa tersebut.
Area Manager Communication, Relation & CSR Sumbagsel, Tjahyo Nikho Indrawan mengatakan, tidak ada dampak insiden dari gempa yang berkekuatan M 5,6 terhadap operasional distribusi energi di wilayah Bengkulu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Semua sarfas fuel terminal dan lembaga penyalur dipastikan berada dalam kondisi aman untuk terus menyediakan energi bagi masyarakat Bengkulu," Kata Nikho dalam keterangan resmi yang diterima detikSumbagsel, Minggu (24/3/2024).
Nikho menjelaskan, lembaga penyalur resmi seperti SPBU dan agen LPG sudah dipastikan semuanya berada dalam kondisi aman dan tetap mendistribusikan energi kepada masyarakat di wilayah Bengkulu Selatan dengan normal.
"Saat ini Pertamina juga telah melakukan patroli di seluruh area Aviation Fuel Terminal (AFT) Fatmawati Soekarno untuk memantau kondisi sarfas, serta menyiagakan sarfas dan personil pemadam guna mengatisipasi gempa susulan," jelas Nikho.
Diketahui, untuk rata-rata konsumsi harian BBM jenis Gasoil (Solar) di wilayah Bengkulu sekitar 308 Kilo Liter (KL) per hari, dan untuk rata-rata konsumsi harian BBM jenis Gasoline (Bensin) sekitar 752 KL per hari.
Bahkan Pertamina Patra Niaga Sumbagsel pun memastikan dapat memenuhi kebutuhan BBM dan LPG di wilayah tersebut selama Ramadan dan menjelang Idul Fitri.
"Pertamina sebagai penyedia energi memiliki peran besar untuk menjaga pasokan energi, sehingga nantinya akan dibentuk kembali Satgas RAFI untuk memastikan energi yang digunakan masyarakat tetap aman dan terpenuhi," tutup Nikho.
(dai/dai)