Kisah Pengemis Meninggal Tinggalkan Uang Rp 200 Juta

Regional

Kisah Pengemis Meninggal Tinggalkan Uang Rp 200 Juta

Hilda Rinanda - detikSumbagsel
Jumat, 22 Mar 2024 14:40 WIB
Pengemis Kediri Mbah Roisah tinggalkan uang Rp 200 juta
Mbah Roisah, pengemis yang meninggal tinggalkan uang Rp 200 juta (Foto: Istimewa)
Palembang -

Kabar meninggalnya seorang pengemis bernama Mbah Roisah (70) membuat heboh. Sebab, lansia itu meninggalkan harta berupa uang koin senilai Rp 200 juta.

Uang recehan hasil ngemis itu tersebut ditemukan di rumah Mbah Roisah di Desa Dukuh, Ngadiluwih, Kabupaten Kediri. Pihak keluarga yang menemukan itu menceritakannya kepada pemerintah desa.

Harta itu tersembunyi di tumpukan kaleng dan puluhan tas ransel yang berisi uang ratusan juta rupiah. Bahkan, sampai hari ini proses penghitungan uang Mbah Roisah belum rampung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kasi Pelayanan Pemerintah Desa Dukuh Manon Kusiroto mengatakan, Mbah Roisah meninggal di rumah cucunya di Desa Slemanan, Udanawu, Kabupaten Blitar, Sabtu (16/3). Sementara uang ratusan juta itu itu baru diketahui setelah kerabat membuka rumah Mbah Roisah.

"Di dalam rumahnya ada tumpukan kaleng, tas-tas isinya uang kertas. Di kaleng ada uang logam. Kalengnya ada 50-an lebih. Mulai dilakukan penghitungan oleh saudaranya sama ketua RT setempat. Jumlah pastinya belum, karena sampai saat ini masih dihitung. Sudah mencapai ratusan juta. Insyaallah lebih Rp 200 juta," ujar Manon dilansir dari detikJatim, (22/3/2024).

ADVERTISEMENT

Manon mengatakan, tidak ada yang mengetahui apabila Mbah Roisah memiliki harta dalam jumlah besar. Rumahnya selalu dalam kondisi kosong ditinggal pergi mengemis. Dia biasanya meminta-minta di kawasan Ngadiluwih.

"Di dalam rumah itu kan kosong, karena dia sendiri yang tinggal. Rumah itu tidak pernah dikunjungi tetangga. Tetapi KTP-nya asli dia warga Dukuh," ungkap Manon.

Awal Mula Ngemis

Sepengetahuannya, Mbah Roisah mulai mengemis setelah bercerai dari suaminya. Dia memiliki satu orang anak perempuan yang kini tinggal di Udanawu, Blitar. Tetapi sudah berpisah dengan sang putri sejak baru lahir.

"Ceritanya setelah lahiran, anaknya diserahkan kepada orang lain," imbuh Manon.

Sebelum tutup usia, Mbah Roisah sempat jatuh sakit selama seminggu terakhir. Dia mengeluh badannya lemas, lalu dipanggilkan dokter oleh cucunya. Sempat opname di rumah sakit, akhirnya Mbah Roisah disuruh rawat jalan.

"Saat hendak dibawa ke dokter yang ketiga kalinya itu, dia meninggal. Kemudian dimakamkan di Slemanan, Udanawu, Blitar," pungkas Manon.

Uangnya Akan Disumbangkan

Sementara itu, uang lebih dari Rp 200 juta yang ditinggalkan Mbah Roisah rencananya akan disumbangkan. Uang ini akan disumbangkan untuk hal yang bermanfaat sehingga bisa menjadi pahala bagi almarhumah.

"Kata keluarga mau disalurkan ke tempat ibadah, untuk jariah Mbah Roisah. Insyaallah secara keseluruhan. Saya pergi ke rumah cucunya dan itu yang disampaikan," ujar Manon.




(mud/mud)


Hide Ads