Bacaan Doa Qunut: Arab, Latin dan Terjemahannya

Bacaan Doa Qunut: Arab, Latin dan Terjemahannya

Dian Fadilla - detikSumbagsel
Kamis, 21 Mar 2024 02:00 WIB
Ilustrasi salat
ilustrasi jemaah baca doa qunut (Foto: Rio Roma Dhoni/detikcom)
Palembang -

Doa qunut merupakan salah satu amalan sunah dalam salat. Umumnya, doa ini dibaca pada salat Subuh dan qunut witir pada separuh akhir Ramadan.

Dikutip situs resmi NU Online Jatim, para ulama lintas mazhab memiliki pendapat yang beragam mengenai qunut salat Subuh. Ulama mazhab Hanafi dan Hanabi tidak mensunahkan qunut subuh, sedangkan ulama mazhab Syafi'I dan Maliki menganggapnya sunah meski terdapat perbedaan mengenai tata caranya.

Ulama Syafi'i berpendapat membacakan doa qunut setelah i'tidal pada rakaat kedua, untuk ulama Maliki menganjurkan yang paling utama adalah mmebaca doa qunut sebelum ruku.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut merupakan acuan dari fikih tersebut:

اَلْمَبْحَثُ السَّادِسُ ـ اَلْقُنُوْتُ فِي الصَّلاَةِ : يُنْدَبُ اَلْقُنُوْتُ فِي الصَّلاَةِ، لَكِن الْفُقَهَاءُ اخْتَلَفُوْا فِي تَحْدِيْدِ الصَّلاَةِ الَّتِي يَقْنُتُ فِيْهَا عَلَى آرَاءٍ، فَقَالَ الْحَنَفِيَّةُ وَالْحَنَابِلَةُ: يَقْنُتُ فِي الْوِتْرِ، قَبْلَ الرُّكُوْعِ عِنْدَ الْحَنَفِيَّةِ، وَبَعْدَ الرُّكُوْعِ عِنْدَ الْحَنَابِلَةِ، وَلاَ يَقْنُتُ فِي غَيْرِهِ مِنَ الصَّلَوَاتِ. وَقَالَ الْمَالِكِيَّةُ وَالشَّافِعِيَّةُ: يَقْنُتُ فِي صَلاَةِ الصُّبْحِ بَعْدَ الرُّكُوْعِ، وَالْأَفْضَلُ عِنْدَ الْمَالِكِيَّةِ قَبْلَ الرُّكُوْعِ، وَيُكْرَهُ عِنْدَ الْمَالِكِيَّةِ عَلَى الظَّاهِرِ الْقُنُوْتُ فِي غَيْرِ الصُّبْحِ. )الفقه الإسلامي وأدلته - (2 / 171)

Artinya:

ADVERTISEMENT

"Pembahasan yang keenam - qunut dalam salat: qunut disunahakan dalam salat namun para ulama fiqih pendapatnya berbeda-beda atas batasan-batasannya. Ulama Hanafiyah dan Hanabilah berpendapat bahwa sunah qunut dalam salat witir adalah sebelum ruku. Menurut Hanafiyah sesudah ruku, dan menurut Hanabilah tidak sunah qunut pada selain salat witir. Ulama Syafi'iyah memiliki pendapat sunah qunut pada salat Subuh adalah setelah ruku, sedangkan menurut ulama Malikiyah yang paling utama adalah sebelum ruku, dan dimakruhkan qunut pada selain salat Subuh (al Fiqh wa Adillatihi 2/171).

Menurut situs NU Online Jabar, ada beberapa hadis yang menjadi dasar argumentasi Imam Syafi'i dan pengikutnya dalam anjuran membaca doa qunut pada saat salat subuh, salah satunya:

"Dari Anas bin Malik, berkata: "Rasulullah SAW terus membaca qunut saat salat Subuh sampai ia meninggal dunia," (HR. Ahmad: III/162, HR. Ad-Daraquthni: II/39, HR. al-Baihaqi: II/201 dan lain-lain dengan sanad yang shahih).

Berikut merupakan bacaan doa qunut pada salat Subuh.

Bacaan Doa Qunut Salat Subuh
اَللّهُمَّ اهْدِنِىْ فِيْمَنْ هَدَيْتَ وَعَافِنِى فِيْمَنْ عَافَيْتَ وَتَوَلَّنِىْ فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ وَبَارِكْ لِىْ فِيْمَا اَعْطَيْتَ وَقِنِيْ شَرَّمَا قَضَيْتَ فَاِ نَّكَ تَقْضِىْ وَلاَ يُقْضَى عَلَيْكَ وَاِ نَّهُ لاَ يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ وَلاَ يَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ فَلَكَ الْحَمْدُ عَلَى مَا قَضَيْتَ وَاَسْتَغْفِرُكَ وَاَتُوْبُ اِلَيْكَ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ اْلاُمِّيِّ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ

Latin:

Allaahummahdinii fii man hadaita, wa 'aafinii fiiman 'aafaita, wa tawallanii fii man tawallaita, wa baarik lii fiimaa a'thaita, wa qinii bi rahmatika syarra maa qadhaita, fa innaka taqdhii, wa laa, yuqdhaa 'alaika, wa innahu aa yadzillu man waalaita, wa laa yai'izzu man 'adaita, tabaarakta wa atuubu ilaika, wa shallallaahu 'a;aa maa qadhaita, astaghfiruka wa atuubu ilaika, wa shallallaahu 'alaa sayyidinaa Muhammadin-nabiyyil ummiyyi wa 'alaa alihi wa shahbihi wassalama.

Artinya:

"Ya Allah, berikanlah petunjuk kepada kami sebagaimana mereka yang telah Engkau tunjukkan. Dan berilah kesehatan kepada kami sebagaimana mereka yang Engkau telah beri kesehatan. Dan peliharalah kami sebagaimana orang yang telah Engkau peliharakan. Dan berilah keberkahan kami pada apa-apa yang telah Engkau karuniakan. Dan selamatkan kami dari bahaya kejahatan yang Engkau telah tentukan. Maka sesungguhnya Engkaulah yang menghukum dan bukan terkena hukum. Maka sesungguhnya tidak hina orang yang Engkau pimpim. Dan tidak mulia orang yang Engkau memusuhinya. Maha Suci Engkau wahai Tuhan kami dan Maha Tinggi Engkau. Maha Bagi Engkau segala pujian di atas yang Engkau hukumkan. Aku memohon ampun dari Engkau dan aku bertaubat kepada Engkau. (Dan semoga Allah) mencurahkan rahmat dan sejahtera untuk junjungan kami Nabi Muhammad, dan keluarga dan sahabatnya."

Demikian bacaan doa qunut untuk salat Subuh, dari arab, latin dan terjemahannya semoga bermanfaat.

Artikel ini ditulis oleh Dian Fadilla, peserta program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(csb/csb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads