Salat Tarawih, Sejarah dan Istilahnya Pertama Kali

Salat Tarawih, Sejarah dan Istilahnya Pertama Kali

Amir Yusuf - detikSumbagsel
Jumat, 15 Mar 2024 11:01 WIB
Suasana salat tarawih perdana di Masjid Agung Cianjur dan Sukabumi.
Foto: Suasana salat Tarawih (Ikbal Slamet)
Palembang -

Salat Tarawih merupakan salah satu ibadah yang dilakukan selama bulan suci Ramadan. Ibadah ini mempunyai sejarah yang panjang dan berasal dari zaman Rasulullah SAW.

Pada zaman Nabi Muhammad SAW dikenal dengan nama qiyam Ramadan. Menurut sejarah, ibadah Tarawih dilakukan pertama kali pada tahun ke-8 Hijriah di Masjid Nabawi. Tarawih biasanya dilakukan setelah salat Isya.

Ingin tahu lebih lengkap tentang sejarah salat Tarawih dan istilahnya pertama kali? Berikut detikSumbagsel rangkum dari berbagai sumber.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejarah Salat Tarawih

Dikutip NU Online, salat Tarawih dikerjakan Rasulullah SAW pada tanggal 23 Ramadan tahun kedua hijriah. Nabi Muhammad SAW pada masa itu mengerjakannya tidak selalu di masjid, tetapi kadang di rumah. Sebagaimana dijelaskan dalam hadis:

عَنْ عَائِشَةَ أُمِّ الْمُؤْمِنِينَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا: أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَّى ذَاتَ لَيْلَةٍ فِي الْمَسْجِدِ فَصَلَّى بِصَلَاتِهِ نَاسٌ ثُمَّ صَلَّى مِنْ الْقَابِلَةِ فَكَثُرَ النَّاسُ ثُمَّ اجْتَمَعُوا مِنْ اللَّيْلَةِ الثَّالِثَةِ أَوْ الرَّابِعَةِ فَلَمْ يَخْرُجْ إِلَيْهِمْ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَمَّا أَصْبَحَ قَالَ قَدْ رَأَيْتُ الَّذِي صَنَعْتُمْ وَلَمْ يَمْنَعْنِي مِنْ الْخُرُوجِ إِلَيْكُمْ إِلَّا أَنِّي خَشِيتُ أَنْ تُفْرَضَ عَلَيْكُمْ وَذَلِكَ فِي رَمَضَنَ (رواه البخاري ومسلم

ADVERTISEMENT

Artinya: "Dari 'Aisyah Ummil Mu'minin radliyallahu 'anha, sesungguhnya Rasulullah pada suatu malam salat di masjid, lalu banyak orang salat mengikuti beliau. Pada hari ketiga atau keempat, jamaah sudah berkumpul (menunggu Nabi) tapi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam justru tidak keluar menemui mereka. Pagi harinya beliau bersabda, 'Sunguh aku lihat apa yang kalian perbuat tadi malam. Tapi aku tidak datang ke masjid karena aku takut sekali bila salat ini diwajibkan pada kalian." Sayyidah 'Aisyah berkata, 'Hal itu terjadi pada bulan Ramadan'." (HR Bukhari dan Muslim).

Hadis tersebut menjelaskan Nabi Muhammad pernah melaksanakan salat Tarawih ketika malam awal-awal bulan Ramadan. Sehingga, ketika melihat antusiasme yang begitu tinggi dari para sahabat, Nabi justru mengurungkan niatnya datang ke masjid pada hari ketiga atau keempat.

Pertama, Nabi Muhammad SAW khawatir, jika sewaktu-waktu Allah menurunkan wahyu yang mewajibkan salat Tarawih kepada umatnya. Hal tersebut dapat memberatkan umat pada generasi berikutnya yang belum tentu memiliki semangat yang sama dengan para sahabat.

Kedua, Rasulullah takut timbulnya salah persepsi di kalangan umat Islam bahwa salat Tarawih wajib karena Nabi Muhammad SAW tidak pernah meninggalkan perbuatan baik tersebut. Sebagai dalam keterangan Fathul Bari Syarh Shahi Bukhari:

أَنَّهُ إِذَا وَاظَبَ عَلَى شَيْء مِنْ أَعْمَال الْبِرّ وَاقْتَدَى النَّاس بِهِ فِيهِ أَنَّهُ يُفْرَض عَلَيْهِمْ

Artinya: "Sesungguhnya Nabi ketika menekuni suatu amal kebaikan dan diikuti umatnya, maka perkara tersebut telah diwajibkan atas umatnya." Langkah tersebut menunjukkan betapa bijaksana dan sangat sayangnya Nabi kepada umatnya.

Pada hadis di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa Nabi melaksanakan salat Tarawih berjamaah di masjid hanya dua malam. Dan Nabi Muhammad tidak hadir melaksanakan salat Tarawih bersama-sama di masjid karena takut atau khawatir salat Tarawih akan diwajibkan kepada umatnya. Salat Tarawih hukumnya adalah sunah, karena sangat digemari oleh Rasulullah dan beliau mengajak orang-orang untuk mengerjakannya. Dalam hadis di atas tidak ada penyebutan bilangan rakaat dan ketentuan rakaat salat Tarawih secara rinci.

Istilah Tarawih Pertama Kali

Dilansir detikHikmah, menurut pendapat Imam Al-Marwazi dalam kitabnya Qiyam Ramadan, istilah Tarawih muncul pada era Khalifah Umar bin Khattab RA. Salat Tarawih berjamaah juga dihidupkan kembali pada masa pemerintahan Umar bin Khattab RA.

Ahmad Rofi Usmani dalam bukunya Persona Ibadah Nabi menceritakan, ketika suatu malam di bulan suci Ramadan, Umar bin Khattab RA dan para sahabat pergi ke Masjid Nabawi. Sesampainya di masjid, mereka melihat orang-orang yang melaksanakan salat dalam berbagai kelompok. Ada kelompok kecil yang melaksanakan salat sunah berjamaah, Ada juga yang melaksanakan salat sunah secara munfarid.

Melihat hal ini, Umar bin Khattab RA berkata kepada Abdurrahman Al-Qari, "Wahai Abdurrahman! Menurutku, lebih baik mereka disuruh berkumpul dan salat bersama seorang imam.

Malam itu juga, Umar bin Khattab RA menunjuk Ubay bin Ka'b sebagai imam salat Tarawih secara berjamaah. Beberapa malam setelahnya, Umar bin Khattab kembali menuju Masjid Nabawi dan melihat orang-orang melaksanakan salat Tarawih.

Mengenai jumlah rakaat salat Tarawih pada masa Umar bin Khattab RA, menurut Al-Iraqi, adalah sejumlah 20 rakaat, witir yang berjumlah 3 rakaat.

Itulah penjelasan mengenai sejarah salat Tarawih dan istilah Tarawih pertama kali, semoga bermanfaat ya detikers!

Artikel ini ditulis oleh Amir Yusuf, peserta program Magang Merdeka Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(dai/dai)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads