Polda Bangka Belitung (Babel) akan menggelar operasi Keselamatan Menumbing dan Pencanangan Aksi Keselamatan Jalan 2024. Sasarannya adalah pengendara yang melanggar aturan berlalu lintas, terutama anak di bawah umur.
Operasi tersebut dalam rangka cipta kondisi menyambut bulan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 1445 hijriyah. Operasi dilaksanan 14 hari ke depan, dimulai Senin (4/3/2024).
"Kegiatan ini akan berlangsung selama 14 hari ke depan, dari tanggal 4 Maret sampai 17 Maret 2024," kata Wakapolda Bangka Belitung Brigjen Sugeng Suprijanto, di Mapolda, Sabtu (2/3/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kata Sugeng, operasi Keselamatan Menumbing adalah operasi kewilayahan yang sejalan dengan program prioritas Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Sebanyak 414 personel gabungan diterjunkan dalam operasi tersebut, yang terdiri dari personel Polri, TNI, Dinas Perhubungan (Dishub) dan Satpol PP.
"Ini juga sekaligus untuk mengetahui sejauh mana kesiapan personel maupun sarana pendukung lainnya," ungkapnya.
Dijelaskan Sugeng, ada 8 sasaran pelanggaran di operasi Keselamatan Menumbing tersebut. Di antarnya, pengemudi di bawah umur, menggunakan ponsel, overload, helm, sabuk pengamanan, berkendara dalam pengaruh alkohol dan melawan arus lalu lintas, berkendara melebihi batas kecepatan.
Namun dalam opersi ini, lanjut Sugeng, pihaknya akan mengedepankan upaya preventif dan premetif. Nantinya, pelanggaran akan ditindak oleh petugas secara manual ataupun elektronik dengan menggunakan electronic traffic law enforcemen (ETLE) statis maupun mobile.
"Harapan kita operasi ini berjalan dengan lancar, sehingga sasaran operasi bisa sesuai dan masyarakat bisa memahami arti keselamatan," tegasnya.
Berdasarkan data dari Direktorat Lalu Lintas Polda Babel, jumlah pelanggaran lalu lintas berupa tilang di 2022 tercatat ada 28.152 kasus. Sedangkan tahun 2023, ada 25.674 kasus atau ada penurunan trend hingga 8.80%.
Kemudian, untuk jumlah laka lantas 2022, tercatat ada 359 kejadian, jumlah tersebut mengalami kenaikan trend di 2023 yakni sebesar 25,1% atau sebanyak 449 kejadian.
"Untuk korban meninggal dunia tahun 2022 sejumlah 176 orang. Dan pada tahun 2023 sejumlah 186 orang atau ada kenaikan trend 5,68%," jelasnya.
Melihat adanya data kenaikan itu, Polri khususnya Direktorat Lalu Lintas Polda Babel diwajibkan melakukan berbagai upaya. Yakni untuk meningkatkan kualitas keselamatan dan menurunkan tingkat fatalitas korban kecelakaan lalu lintas. Termasuk membangun budaya tertib berlalu lintas dan meningkatkan kualitas pelayanan kepada publik.
"Jadi diharapkan jajaran Direktorat lalu lintas mampu mempersiapkan langkah-langkah antisipasi agar dapat merubah mindset masyarakat menjadi sadar dan taat aturan lalu lintas," ungkapnya.
(csb/csb)