Tim Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumatera Selatan (Sumsel) bersama Dinkes Banyuasin mendatangi RS Bunda Medika Jakabaring (BMJ). Kedatangan mereka untuk mencari kebenaran kasus pencabulan istri pasien oleh oknum dokter MY.
Tim tiba di BMJ pukul 10.56 WIB dan keluar pukul 13.11 WIB. Selama hampir 2,5 jam, mereka melakukan klarifikasi terkait permasalahan adanya oknum diduga cabuli istri pasien.
"Hanya klarifikasi terkait kejadian sebenarnya seperti apa, baru sebatas itu saja," ujar Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan (SDK) Dinkes Sumsel, Icon Harizon usai klarifikasi tertutup dengan pihak manajemen RS BMJ, Kamis (29/2/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, pihaknya juga mengklarifikasi jika oknum dokter itu sudah tidak bekerja lagi di RS BMJ.
"Kita klarifikasi semuanya, termasuk soal statusnya saat ini dan disebutkan jika oknum dokter sudah tidak kerja di RS Bunda. Laporan itu nanti akan dituangkan ke nota dinas untuk disampaikan kepada Gubernur. Belum bisa kita sampaikan yang lain-lain mengenai pertemuan tadi," jelasnya.
Dalam pertemuan itu, oknum dokter MY tidak hadir. Pihaknya akan berupaya melakukan pemanggilan terhadap oknum dokter itu untuk klarifikasi lanjutan.
"Kita juga akan coba mintai keterangan dokter MY. Kita coba nanti panggil ke dinkes untuk klarifikasi juga," katanya.
Dia menyebutkan, sebelum adanya dugaan pencabulan ini, oknum dokter MY bertugas di beberapa tempat rumah sakit. Yakni di RS BMJ, RS Bunda Palembang, dan RSUD Kayu Agung Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).
"Iya, kemarin tugas di 3 tempat itu," ungkapnya.
Dijelaskannya, untuk di dua RS Bunda, MY ini sudah tidak lagi bekerja namun di RSUD Kayu Agung dia belum mendapatkan informasi.
"Yang jelas untuk dirumah sakit Bunda Jakabaring dan Demang Lebar Daun sudah tidak lagi bekerja oknum dr MY namun di RSUD Kayu Agung kami masih mengkonfirmasi," ungkapnya.
Ia menambahkan, soal pencabutan praktik, dinkes belum sampai ke arah soal tersebut. Hal itu juga disebutnya bukan kewenangan Dinkes Sumsel.
"Belum sampai ke sana kita, masih klarifikasi dulu yang jelas," ujarnya.
Dalam kunjungan itu, pihaknya juga tidak melihat ruangan atau lokasi terjadinya dugaan pencabulan tersebut.
"Tidak, kita tidak melihat lokasi kamar," ungkapnya.
(csb/csb)