Sebanyak enam kecamatan di Kabupaten Muaro Jambi, kini masih terendam banjir. Banjir yang telah melanda di daerah itu terjadi sudah sejak 2 bulan lamanya hingga membuat aktivitass warga terganggu.
"Ada sekitar 2 bulan kondisinya seperti ini, karena kondisi luapan Sungai Batanghari jadi airnya tak surut-surut," kata warga Kecamatan Kumpeh Ulu Agus, Rabu (28/2/2024).
Agus menyebutkan banjir yang melanda membuat warga terpaksa menjalani aktivitas dan pergi ke tempat tujuan menggunakan perahu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Apa-apa harus pakai perahu, mau gimana lagi ini banjir sudah sangat lama dan cukup parah juga yang terjadi," ujarnya.
Sementara itu, Desa Pulau Kayu Aro di Kecamatan Sekernan sudah mengalami banjir hingga tiga kali berturut-turut. Selain merendam rumah warga, banjir juga merendam lahan pertanian.
"Rata-rata sudah milik warga hingga sebabkan gagal panen mulai dari sawit, karet dan lahan sawah tanam padi. Ini sudah berkali-kali terulang," kata Kadus 1 Desa Pulau Kayu Aro, Hariyanto.
Menurut Hariyanto, banjir di wilayahnya saat ini sudah merendam 380 rumah warga. Ketinggiannya bervariasi, antara 50 cm hingga 1,5 meter. Dia berharap agar banjir segera surut dan warga dapat beraktivitas seperti biasa.
"Warga juga sudah letih banjirnya ini berulang-ulang kadang sebentar surut, kemudian naik lagi airnya serba susah," ungkapnya.
Ketinggian debit air Sungai Batanghari saat ini tercatat sudah mencapai 14,23 meter, kondisi sungai dalam status siaga II. Warga diminta waspada melihat kondisi hujan juga masih terjadi.
Saat ini, sekitar 2.241 kepala keluarga terdampak akibat banjir, serta 70 desa di 6 kecamatan terendam.
"Dari data kita yang terendam banjir ada di Kecamatan Sekernan, Kecamatan Maro Sebo, Kecamatan Jambi Luar Kota (Jaluko), Kecamatan Taman Rajo, Kecamatan Kumpeh dan Kecamatan Kumpeh Ulu," kata Pj Bupati Muaro Jambi, Bachyuni Deliansyah.
Bachyuni mengimbau warga yang berada di kawasan dataran rendah segera mencari tempat pengungsian sebagai bentuk menghindari debit air sungai yang naik akibat hujan yang masih melanda.
"Kita sudah sediakan posko-posko terdekat, lalu kita juga fokuskan untuk melakukan evakuasi warga sekiranya air naik," ungkpanya.
(csb/csb)