Warga Kecamatan Muntok, Kabupaten Bangka Barat, dihebohkan dengan adanya toko pakaian menjual ikat pinggang berlogo palu arit. Di ikat pinggang itu juga terdapat tulisan komunis.
Terkait dengan itu, pemilik toko, Munizar pun angkat bicara. Dia mengatakan, ikat pinggang itu dibelinya di Pasar Senin, Jakarta, pesanan per bal atau per plastik.
"Kalau pesannya itu di Jakarta, dikemas dalam plastik besar isinya sekitar 12 buah. Kita tidak tahu ternyata masuk satu yang itu (logo palu arit)," jelas Munizar ditemui di tokonya, Senin (26/2/2024).
Munizar mengaku tak mengetahui persis ikat pinggang itu merupakan stok lama atau baru. Hal tersebut dikarenakan saat barang datang tidak disortir terlebih dulu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ketika barang masuk, tidak kami sortir. Jadi kita tidak tahu itu stok lama atau baru. Untuk harga sama Rp 35 ribu," ungkapnya.
"Yang susun barang (datang) ada anak buah kita. Jadi kita tidak bisa memastikan barang baru atau lama. Kita menjual langsung ke masyarakat tidak ke toko lain," tegasnya.
Adanya peristiwa ini, ke depan pihaknya berjanji akan mengutakan kroscek secara detail ketika barang masuk. Jika nantinya di kemudian hari ditemukan kembali, pihaknya siap berkoordinasi dengan pihak aparat.
Pasca viral, Munizar mengaku tokonya telah didatangi polisi. Mereka datang dan menyita ikat pinggang tersebut dan memintai keterangan.
"Ya, kemarin ada dicek oleh Polres Babar, barangnya sudah dibawa mereka," ujarnya.
Sebelumnya, warga digegerkan foto ikat pinggang berlogo palu arit yang dijual di toko pakaian di Kabupaten Bangka Barat (Babar). Selain berlogo palu-arit, di ikat pinggang itu juga terdapat tulisan komunis.
Berdasarkan informasi yang dihimpun detikSumbagsel, Senin (26/2/2024), foto tersebut tersebar di sejumlah group WhatsApp (WA) masyarakat Muntok. Ikat pinggang itu berwarna cream.
Usut punya usut, foto itu diambil di salah satu toko pakaian serba Rp 35 tibu, Purnama Store di kawasan Pal 2, Desa Air Belo, Kecamatan Mentok, Babar. Foto itu ternyata diabadikan pria asal Muntok berinisial BA.
"Abanglah penemu e (saya yang menemukan), awalnya saya melihat-lihat ikat pinggang warna cream. Namun saat lihat-lihat ketemu ikat pinggang dengan logo itu (palu-arit)," kata BA dikonfirmasi wartawan, Senin (26/4/2024).
(csb/csb)