Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapapun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi Anda pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.
Secarik kertas berisi wasiat seorang pria berinisial YAP (31) ditemukan polisi. Kertas itu berisi pesan terakhir kepada istri dan bayi kembar dalam kandungan sebelum mengakhiri hidupnya dengan gantung diri.
Peristiwa gantung diri ini terjadi di Perumahan Ad-Dzikro, Kelurahan Batukuning Kecamatan Baturaja Barat, Ogan Komering Ulu (OKU). Jasad korban pertama kali ditemukan istrinya berinisial DL di kamar yang hendak mengambil baju pada Selasa (20/2) sekitar pukul 11.30 WIB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jasad YAP ditemukan dalam keadaan tergantung di kamar oleh istrinya yang hendak mengambil baju. Kebetulan, anak mereka sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Baturaja.
"Kejadian itu bermula saat saksi DW (istri YAP) pulang ke rumahnya bertujuan untuk mengambil pakaian anaknya yang sedang dirawat di rumah sakit umum Baturaja," ujar Kasi Humas Polres OKU Iptu Ibnu Holdon belum lama ini.
Saat DL masuk ke kamar, DL kaget mendapati suaminya sudah tewas dalam keadaan gantung diri dan langsung memanggil tetangganya, PD untuk membantu menurunkan dan melepaskan ikatan pada leher korban.
"Mendapat informasi itu, piket fungsi Polres OKU, personel Inafis dan personel Polsek Baturaja Barat menuju ke lokasi untuk melakukan olah TKP. Saat tiba di sana didapati korban sudah dalam posisi terlepas dari ikatan di lehernya," katanya.
Polisi yang terjun ke lokasi, menemukan surat wasiat yang ditinggalkan YAP. Kepada sang istri, YAP meminta untuk menjaga anak kembar yang ada di kandungannya.
Berdasarkan keterangan istrinya, korban sering bermain judi slot. Korban juga malu karena tak mampu memberikan nafkah ke istrinya.
"Korban sering menghabiskan uang untuk bermain judi slot. Korban juga diduga malu karena tak mampu menafkahi keluarganya dibuktikan dengan selembar surat pernyataan korban kepada istrinya," katanya.
Dalam suratnya, YAP mengaku bahwa dirinya stres dan merasa bersalah atas apa yang telah diperbuatnya. Berikut pesannya kepada sang istri:
Buat mama kembar
Ma, maafin papa ya ma
Papa sudah melakukan dosa besar kepada mama dan anak-anak.
Papa melakukan ini (bunuh diri) karena papa sudah stres ma.
Papa tidak bisa buat apa-apa lagi untuk keluarga ma.
Keluarga kita hancur karena ulah papa.
Papa memang kejam sama keluarga.
Papa sudah tidak kuat lagi bekerja.
Papa sudah stres ma.
Papa mohon ma, jaga adik kembar yang di perut (di kandungan) ma, dan kembar adik Inaya dan adik Inara.
Tolong ma, ini papa akhiri segalanya, biar beban hidup kalian tidak tersiksa lagi.
Carilah ma pengganti papa, pindahlah dari rumah ini.
(mud/mud)