Pemerintah Kota Palembang menyebutkan bahwa banjir yang terjadi setiap kali hujan deras di wilayahnya dipicu karena ratusan sungai sudah hilang. Dari sebelumnya ada 726 sungai di Palembang, kini hanya tersisa 114 sungai saja.
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Palembang, Ahmad Bastari, Jumat (23/2/3034).
"Dulu (masa lalu) ada sekitar 726 sungai yang mengalir di Kota Palembang. Namun lambat laun karena Kota Palembang terus berkembang saat ini sungai di Palembang tinggal 114 saja, atau hilang 612 sungai," ujarnya saat kegiatan Forum Grup Discussion (FGD) Sungai Tuo Palembang," Jumat (23/2/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Bastari, informasi mengenai Palembang memiliki sungai yang banyak saat ia bertemu dengan para ahli sejarah dan budayawan Palembang.
"Banyak sungai yang hilang, karena air ini, volumenya tetap hanya saja rumahnya (wadah aliran sungai) yang berkurang sehingga masuk ke pemukiman, jalan dan lainnya," ungkap Bastari.
Sementara itu, Guru Besar Universitas Sriwijaya Bidang Drainase Pertanian Prof Dr Momon Sodik Imanudin mengatakan salah satu penyebab lain banjir di Kota Palembang ini karena jumlah rawa di Palembang yang jauh berkurang.
Menurut Momon, rawa di Palembang sebelumnya ada 7 ribuan hektar. Namun saat ini hanya tersisa 2 ribu hektar.
"Jadi rawa yang hilang di Kota Palembang ini sebanyak 5 ribu hektar dalam waktu 10 tahun terakhir karena banyaknya pembangunan pemukiman," ujarnya.
Momon mengungkapkan rawa adalah tempat atau rumah air namun karena alih fungsi lahan ini membuat air kehilangan rumah. Ahli fungsi lahan ini, kata dia, karena pertumbuhan penduduk terus naik setiap tahun sehingga rawa yang tadinya rumah air dijadikan sebagai lahan datar.
"Solusinya harus dibuat master plan buku biru untuk mengentaskan banjir yang bisa atau disiapkan hingga 30 tahun ke depan sehingga siapapun Wali Kotanya nanti tinggal menjalankan saja," pungkasnya.
(dai/dai)