Waspada Hujan Ekstrem 4 Hari di Sumsel Berdampak Banjir-Longsor

Sumatera Selatan

Waspada Hujan Ekstrem 4 Hari di Sumsel Berdampak Banjir-Longsor

Welly Jasrial Tanjung - detikSumbagsel
Sabtu, 17 Feb 2024 08:00 WIB
Banjir yang terjadi di Palembang akibat hujan deras.
Banjir yang terjadi di Palembang akibat hujan deras. (Foto: Welly Jasrial Tanjung)
Palembang -

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sumsel meminta kepada masyarakat untuk waspada terhadap hujan ekstrem yang akan berlangsung hingga empat hari ke depan. Cuaca ekstrem itu berdampak pada banjir dan longsor.

Kepala Stasiun Klimatologi Kelas 1 Sumsel, Wandayantolis mengatakan, hujan ekstrem (sedang - lebat) yang melanda Kota Palembang sudah terjadi pada Kamis (15/2/2024). Curah hujan 51 -100 mm akan terjadi hingga 20 Februari 2024 mendatang.

"Update saat ini potensi hujan sedang-lebat terpantau sampai dengan 20 Februari 2024," ujarnya, Jumat (16/2/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Wandayantolis, potensi banjir tetap tinggi mengingat sekarang masih musim hujan. Potensi ini meningkat jika bertepatan dengan pasang surut maksimum dari laut.

"Untuk wilayah dengan elevasi dan kemiringan potensinya adalah banjir dan longsor, dan beberapa titik memang terpantau akan terjadi hujan ekstrem selain Kota Palembang dengan curah hujan lebih dari 50 mm/hari," ujarnya.

Kata Wandayantoli, faktor drainase dan tinggi muka sungai pasang surut sangat menetukan adanya genangan.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, Koordinator Bidang Observasi dan Informasi BMKG SMB II Palembang, Sinta Andayani mengatakan, dari pantauan dan pemodelan prakiraan cuaca hingga besok potensi cuaca ekstrim yaitu hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, disertai angin kencang dan petir/kilat masih berpotensi terjadi.

"Untuk tanggal 18 Februari ada kecenderungan intensitasnya menurun, kemudian hari berikutnya meningkat kembali. Hampir seluruh wilayah Sumsel," jelasnya.

Menurutnya, kondisi seperti ini akan meningkatkan potensi banjir, apalagi beberapa hari terakhir telah terjadi akumulasi hujan.

Sinta menyebut kondisi cuaca ini disebabkan oleh adanya pola angin belokan dan konvergensi yang meningkatkan pertumbuhan awan hujan yang cukup signifikan.

"Jadi tetap waspada bagi masyarakat dan instansi terkait untuk wilayah yang rawan banjir dan longsor," ujarnya.




(csb/csb)


Hide Ads