Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sumatera Selatan (Sumsel) memprakirakan curah hujan masih tinggi masih hingga Maret. BMKG pun meminta masyarakat untuk mewaspadai kenaikan air pasang.
Kepala Stasiun Klimatologi SMB II Siswanto mengatakan berdasarkan data analisis dinamika atmosfer dan perkembangan prospek cuaca terkini, hujan diprediksi masih terjadi di sebagian besar wilayah Sumsel.
"24-26 Februari 2024 secara umum berawan dan masih berpotensi hujan dengan intensitas ringan-sedang. Pada 27-28 Februari 2024 secara umum berawan dan masih berpotensi hujan dengan intensitas ringan-sedang," jelasnya, Jumat (23/2/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Siswanto, curah hujan diprakirakan akan sedikit mengalami penurunan di periode dasarian III Februari 2024 dan kemudian akan meningkat kembali di Maret 2024.
"BMKG mengimbau kepada seluruh masyarakat yang berada di wilayah Sumsel dalam periode musim hujan dengan sifat hujan yang bervariasi untuk waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang timbul selama periode musim hujan ini, seperti potensi hujan lebat disertai petir dan angin kencang, serta selalu menjaga sanitasi lingkungan sekitar," ujarnya.
Secara klimatologi, kata dia, wilayah Sumsel hingga Maret 2024 masih berada pada musim penghujan. Fuktuasi curah hujan pada periode dasarian III Februari 2024 akan mengalami penurunan, namun memasuki Maret 2024 terjadi peningkatan curah hujan di beberapa wilayah.
Untuk wilayah Sumsel yang memiliki potensi peningkatan curah hujan pada Maret 2024 berpeluang terjadi di sebagian Lahat bagian barat daya, Empat Lawang, sebagaian kecil Musi Banyuasin bagian timur laut, Banyuasin bagian utara dan wilayah OKI.
"Khusus wilayah Palembang sekitarnya yang berada di sepanjang bantaran sungai agar tetap waspada terhadap potensi kenaikan air pasang pada fase bulan penuh yang terduplikasi oleh faktor curah hujan," katanya.
"Saya berharap masyarakat untuk terus waspada terhadap beberapa potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir dan gerakan tanah longsor khususnya di daerah dataran tinggi dengan kemiringan terjal dan di topang oleh formasi batuan yang tidak kompak," sambungnya.
(csb/csb)