Bulog Sumsel Ungkap Penyebab Beras Premium Langka di Palembang

Sumatera Selatan

Bulog Sumsel Ungkap Penyebab Beras Premium Langka di Palembang

Welly Jasrial Tanjung - detikSumbagsel
Jumat, 23 Feb 2024 06:00 WIB
rice
Ilustrasi beras (Foto: iStock)
Palembang -

Beras premium berbagai merek di pasar tradisional Kota Palembang terpantau langkah. Bahkan harga beras premium pun semakin tinggi.

Asisten Manager Sekretariat, Umum dan Humas Bulog Sumsel, Kurniawan Len Mantazaka membenarkan jika ketersediaan beras premium saat ini langkah.

Kelangkaan ini dikarenakan belum masuk masa panen raya dan adanya curah hujan yang tinggi mengakibatkan hasil produksi gabah menjadi berkurang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sehingga stok beras beras premium hasil produksi lokal di masyarakat tidak dalam volume yang besar," ujarnya, Kamis (22/2/2024).

Kurniawan mengatakan bahwa stok beras premium tidaklah langkah, secara periodik BPS tetap berhasil pencatat pergerakan harga beras premium di pasar. Pada badan ketahanan dan perternakan, terdapat indikator kerawanan pangan yaitu neraca bahan makanan.

ADVERTISEMENT

"Pada indikator tersebut dapat tergambar kondisi beras khususnya beras premium sebagai beras yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat," ungkapnya.

Sementara itu, salah satu penjual beras di Pasar Cinde bernama Halim mengaku hampir 3 bulan tidak menjual beras premium lagi. Karena harga beras premium masih tinggi, dia pun menjual beras Bulog SPHP.

"Beras premium di toko saya hampir 3 bulan ini kosong, harganya cukup tinggi. Saya hanya menjual beras dari pemerintah saja dan harganya murah," ujarnya.

Menurutnya, harga beras SPHP untuk berat 5 kg hanya Rp 58 ribu per kg. Sedangkan harga beras premium sudah sangat tinggi sekitar Rp 68 ribu.

Berbeda di toko milik Bakri yang masih menjual beras premium meski harganya melonjak naik. Alasan bakri menjual beras premium adalah karena kualitasnya.

"Saya tetap jual beras premium dari berbagai merek, karenakan kualitasnya baik dan rasanya juga berbeda dari beras milik pemerintah," katanya.

Dia menjual beras bulog per 5 kg dengan harga Rp 58 ribu sementara beras premium untuk 5 kg Rp 78 ribu. Meski sangat mahal masih banyak masyarakat yang mencari beras premium karena kualitasnya.

"Untuk stok memang banyak beras SPHP tapi beras premium tetap di jual karena masih banyak yang beli walau sekarang mahal," ujarnya.

Bakri mengatakan, beras premium mahal ini disebabkan musim panas pada tahun 2023 dan banyak petani yang gagal panen, sehingga stok beras premium menipis dan harganya tinggi.

"Hampir 3 bulan ini harga beras premium terus naik. Kita tahu banyak petani gagal panen sehingga stok beras premium sedikit namun permintaan banyak sehingga harganya melonjak tinggi," katanya.




(csb/csb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads