Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka disebut-sebut akan membentuk kementerian yang secara khusus menjalankan program makan siang dan susu gratis. Hal itu diungkapkan oleh Wakil Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Budiman Sudjatmiko.
Dilansir detikFinance, rencana ini akan direalisasikan apabila Prabowo-Gibran resmi menjadi presiden dan wakil presiden. Kementerian koordinator baru ini diprediksi akan melibatkan Kementerian Pertanian, kementerian Desa, Kementerian UMKM Koperasi, Kementerian Kesehatan, dan Kementerian Pendidikan.
"Prabowo-Gibran merencanakan program ini akan dibangun dengan format kolaborasi para pemangku kepentingan di sektor industri pangan nasional," ungkap Budiman dalam keterangan yang diterima detikcom, Rabu (21/2/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Budiman menambahkan perlu ada pendekatan khusus dan langkah bertahap dalam menjalankan program makan siang dan susu gratis. Atas pertimbangan itulah, kementerian koordinator baru dinilai perlu dibentuk.
"Karena urgensi program dan ini merupakan bagian dari program terbaik hasil cepat yang telah disampaikan oleh Prabowo-Gibran, sehingga memerlukan pendekatan khusus agar segera terlaksana. Maka tidak tertutup kemungkinan dibentuk Kemenko khusus untuk program ini," lanjutnya.
Adanya kemenko ini diharapkan bisa menjalankan program secara efektif dengan sistem dari hulu ke hilir atau hilirisasi. Pemerintah juga akan mengembangkan konsep collaborative farming yang melibatkan industri pangan, terutama di desa-desa.
"Desa akan diandalkan sebagai basis produksi komoditi dan bahan pangan yang dibutuhkan untuk menyediakan makan siang dan minum susu gratis," katanya.
Namun Budiman menegaskan bahwa pembentukan kemenko ini masih berupa rencana dan pembahasan. Realisasinya belum bisa dipastikan. Bisa jadi kemenko yang sudah ada akan dialihfungsikan atau ditambah kewenangannya.
"Jadi itu salah satu yang kita diskusikan, tapi memang belum definitif ya. Ini masih ide-ide yang sudah disampaikan, masih belum diputuskan apakah (nantinya) akan dibentuk badan sendiri, apakah kemenko yang ada dialihfungsikan, apakah kemenko yang ada ditambah fungsinya, itu masih belum diputuskan," ungkapnya.
(des/mud)