Bawaslu Sumsel mencatat sepanjang pelaksanaan Pemilu 2024 ini, sudah ada 3 orang petugas pemilu yang meninggal dunia. Terbaru, Ketua PPS Desa Banu Ayu, Kecamatan Buay Pemuka Peliung, OKU Timur atas nama Suryadi (40) dilaporkan meninggal dunia usai pencoblosan.
Ketua Bawaslu Sumsel, Kurniawan mengatakan, berdasarkan catatan pihaknya sudah ada 3 petugas Pemilu 2024 di Sumsel yang meninggal dunia. Ketiganya meninggal ketika sudah dilantik menjadi petugas.
"Iya betul sudah 3 meninggal. 2 meninggal sebelum pencoblosan dan 1 lagi usai pencoblosan," ujar Kurniawan di kantornya, Senin (19/2/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kurniawan merincikan, 1 orang meninggal adalah Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), 1 Pengawas Tempat Pemungutan Suara (PTPS) di Kabupaten Empat Lawang. Lalu 1 Ketua Panitia Pemungutan Suara (PPS) di OKU Timur.
"1 KPPS di OKU Ferry Alamsyah ketika Bimtek dan 1 PTPS di Empat Lawang atas nama Febi Seftian di TPS 3 Desa Nanjungan. Keduanya meninggal sebelum pencoblosan. 1 lagi Ketua PPS Desa Banu Ayu, Kecamatan Buay Pemuka Peliung, OKU Timur atas nama Suryadi (40) saya baru dapat informasinya (meninggal)," ungkapnya.
Baca juga: Ketua KPPS di OKU Meninggal Usai Ikut Bimtek |
Dari informasi yang beredar, Suryadi sempat mencoblos di TPS 3 Desa Banu Ayu pada Rabu (14/2/2024). Suryadi sempat pusing dan muntah, kemudian diantar pulang ke rumahnya. Pada malam hari, Suryadi dibawa ke RSUD Martapura oleh pihak keluarga.
Suryadi meninggal pada Minggu (18/2/2024) diduga karena kelelahan. Sebelum sakit, Suryadi sempat datang ke Sekretariat PPK untuk mengecek logistik pemilu.
"Saat ini sudah 3 petugas yang meninggal. Kita berharap tidak ada lagi yang sakit atau meninggal akibat bertugas di pemilu yang lalu," tukasnya.
(dai/dai)