Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bangka Belitung (Babel) menggelar Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (PPWP). PSU tersebut digelar di 2 tempat pemungutan suara (TPS) di Kabupaten Belitung.
Kedua TPS itu yakni TPS 01 Desa Aik Rayak, Kecamatan Tanjung Pandan, Kabupatan Belitung dengan jumlah daftar pemilih tetap (DPT) 277 orang. Sedangkan Daftar Pemilih Tambahan (DPTb) berjumlah 8 orang.
Panwascam menemukan 6 KTP luar yang ikut mencoblos, tanpa ada form A pindah memilih di TPS 01. Kemudian, di TPS 06 Desa Kemiri, Kecamatan Membalong, Kabupaten Belitung. Dengan jumlah DPT 225 dan satu DPTb, juga tercatat 1 KTP luar yang ikut mencoblos PPWP.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
PSU digelar atas rekomendasi Panwascam yakni terkait adanya temuan pemilih mencoblos PPWP, dengan KTP dari luar Belitung. Atas temuan itu, Panwascam membuat berita acara untuk dilakukan PSU di 2 TPS di Belitung.
"Kita gelar PSU, pertimbangannya ketika KPU Belitung mendapat rekomendasi secara berjenjang dari Panwascam ke BPK kemudian ke KPU Kabupaten Belitung. Setelah menggelar rapat pleno, kemudian hari ini 2 TPS itu melaksanakan PSU," kata Ketua KPU Babel, Husin dikonfirmasi detikSumbagsel, Minggu (18/2/2024).
Husin menjelaskan, pelaksanaan PSU digelar hari Minggu agar partisipasi masyarakat tinggi untuk kembali melakukan pencoblosan ulang. Hal itu berkaca dari pemilu tahun 2014 lalu.
"Kenapa hari Minggu, harapannya partisipasi masyarakat tetap bertahan sama dengan 2014. Hasil pantau kami di 2 TPS itu, berjalan lancar. Dan targetnya sesuai dengan pemilih," ungkapnya.
Terpisah, Ketua Bawaslu Babel, EM Osykar menjelaskan, hasil pemantau di 2 TPS Belitung partisipasi masyarakat tinggi meskipun PSU. Hingga hampir jam terkait pencoblosan ulang partisipasi mencapai 90% di kedua TPS.
"Untuk meningkatnya partisipasi, penyelenggara kembali menginformasikan ke pada pemilih untuk datang ke TPS. Daerahnya ini pedesaan, enak jadi kita juga sekalian jemput bola ke rumah-rumah agar datang. Minimal (partisipasi) sama dengan hari pertama pencoblosan," jelas Osykar.
Dia memastikan PSU tersebut berjalan dengan lancar. Baik ketersediaan logistik pemilu hingga forkopimda turun langsung melakukan pengawasan.
"Berjalan dengan lancar, dukungan logistik, hasil pengawasan kami terlengkapi semua dan forkopimda di Kabupaten Belitung turun langsung mengawasi. Ada Bupati, Kapolres dan Penyelenggara (KPU)," tegasnya.
Dia menambahkan, 2 TPS ini disarankan PSU karena adanya temuan saat hari pencoblosan. Temuan itu yakni adanya KTP luar yang turut mencoblos Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (PPWP) tanpa mengurus pindah memilih.
"Digelar ulang karena prosedur yang diambil oleh teman-teman teknis penyelenggara KPS itu, dia memberikan suara PPWP terhadap pemilih yang tidak terdata. Dan memakai KTP luar Bangka Belitung," sebutnya.
"Karena kemarin membludak, mungkin ada cela. Karena ada KPPS yang hadir juga sehingga tidak tercover mungkin," lanjutnya.
Osykar juga menyebut hal ini juga bisa terjadi karena miskomunikasi. Padahal ada syarat tertentu yang harus dipenuhi.
"Mungkin juga misinformasi juga oleh penyelenggara ini ya. Kan selama ini ada yang berseliweran dengan modal KTP kita bisa mencoblos. Kan harus ada prosedurnya yang di urus, bukan seperti itu," tambahnya.
(dai/dai)