Doa qunut termasuk salah satu sunnah yang dijalankan sebagian kaum Muslimin ketika melaksanakan salat seperti Subuh dan Witir. Keutamaan doa ini supaya mendapat petunjuk dan perlindungan saat di dunia serta akhirat.
Berdasarkan keterangan buku Panduan Shalat An-Nisa Menurut Empat Mazhab, doa qunut dalam Bahasa Arab bermakna ketaatan, berdiri, dan menahan diri dari perkataan.
Anjuran membaca doa ini sempat mengalami perdebatan di kalangan ulama karena dalil yang dianggap tidak kuat. Bagi Muslimin yang ingin membaca doa ini, perlu menghafal serta memahami ketentuannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut redaksi doa qunut dari tulisan Arab, Latin, terjemah hingga penjelasan tentang waktu membacanya.
Bacaan Doa Qunut Arab, Latin dan Artinya
Mengutip dari detikhikmah pada Kitab Panduan Muslim Sehari-hari karya KH. M. Hamdan Rasyidin & Saiful Hadi El-Sutha, berikut bacaan qunut versi panjang:
Ψ§ΩΩΩΩΩΩΩ ΩΩ Ψ§ΩΩΨ―ΩΩΩΩ ΩΩΩΩΩ ΩΩΩ ΩΩΨ―ΩΩΩΨͺΩΨ ΩΩΨΉΩΨ§ΩΩΩΩΩ ΩΩΩΩΩ ΩΩΩ ΨΉΩΨ§ΩΩΩΩΨͺΩΨ ΩΩΨͺΩΩΩΩΩΩΩΩΩ ΩΩΩΩΩ ΩΩΩ ΨͺΩΩΩΩΩΩΩΩΨͺΩΨ ΩΩΨ¨ΩΨ§Ψ±ΩΩΩ ΩΩΩ ΩΩΩΩΩ ΩΨ§ Ψ£ΩΨΉΩΨ·ΩΩΩΨͺΩΨ ΩΩΩΩΩΩΩ Ψ¨ΩΨ±ΩΨΩΩ ΩΨͺΩΩΩ Ψ΄ΩΨ±ΩΩΩ ΩΨ§ ΩΩΨΆΩΩΩΨͺΩΨ ΩΩΨ₯ΩΩΩΩΩΩ ΨͺΩΩΩΨΆΩΩ ΩΩΩΩΨ§ ΩΩΩΩΨΆΩΩ ΨΉΩΩΩΩΩΩΩΨ ΩΩΨ₯ΩΩΩΩΩΩ ΩΩΨ§ ΩΩΨ°ΩΩΩΩ Ω ΩΩΩ ΩΩΨ§ΩΩΩΩΨͺΩΨ ΩΩΩΩΨ§ ΩΩΨΉΩΨ²ΩΩ Ω ΩΩΩ ΨΉΩΨ§Ψ―ΩΩΩΨͺΩ Ψ ΨͺΩΨ¨ΩΨ§Ψ±ΩΩΩΨͺΩ Ψ±ΩΨ¨ΩΩΩΩΨ§ ΩΩΨͺΩΨΉΩΨ§ΩΩΩΩΨͺΩ Ψ ΩΩΩΩΩΩ Ψ§ΩΩΨΩΩ ΩΨ―Ω ΨΉΩΩΩΩ Ω ΩΨ§ ΩΩΨΆΩΩΩΨͺΩΨ Ψ£ΩΨ³ΩΨͺΩΨΊΩΩΩΨ±ΩΩΩ ΩΩΨ£ΩΨͺΩΩΩΨ¨Ω Ψ₯ΩΩΩΩΩΩΩΨ ΩΩΨ΅ΩΩΩΩΩ Ψ§ΩΩΩΩΩΩ ΨΉΩΩΩΩ Ψ³ΩΩΩΩΨ―ΩΩΩΨ§ Ω ΩΨΩΩ ΩΩΨ―Ω Ψ§ΩΩΩΩΨ¨ΩΩΩΩ Ψ§ΩΩΨ£ΩΩ ΩΩ ΩΩΨΉΩΩΩΩ Ψ’ΩΩΩΩ ΩΩΨ΅ΩΨΩΨ¨ΩΩΩ ΩΩ Ψ³ΩΩΩΩΩ
Latin: Allaahummahdinii fiiman hadaita, wa 'aafinii fiman 'aafaita, wa tawallanii fii man tawallaita, wa baarik lii fiimaa a'thaita, wa qinii bi rahmatika syarra maa qadhaita fa innaka taqdhii wa laa yuqdhaa 'alaika, wa innahu laa yadzillu man waalaita, wa laa ya'izzu man 'adaita, tabaarakta rabbanaa wa ta'aalaita, fa lakal hamdu 'alaa maa qadhaita, astahgfiruka wa atuubu ilaika, wa shallallaahu 'alaa sayyidinaa Muhammadin-nabiyyil ummiyyi wa 'alaa alihi wa shahbihi wasallama.
Artinya: "Ya Allah, berikanlah aku petunjuk seperti orang-orang telah Engkau beri petunjuk. Berilah aku kesehatan, seperti orang-orang yang telah Engkau beri kesehatan. Pimpinlah aku bersama orang-orang yang telah Engkau pimpin. Limpahkanlah keberkahan kepada apa saja yang telah Engkau berikan kepadaku. Peliharalah aku dengan kasih sayang-Mu dari segala keburukan apa-apa yang telah Engkau putuskan (tetapkan), karena sesungguhnya Engkau-lah yang memberikan ketentuan dan tidak ada yang bisa memberikan ketentuan (keputusan) atas diriMu. Sesungguhnya tidaklah akan hina orang-orang yang telah Engkau berikan kekuasaan, dan tidaklah akan mulia orang yang telah Engkau musuhi, Maha Berkah lah Engkau dan Maha Luhur lah Engkau. Segala puji bagi-Mu atas apa yang telah Engkau tetapkan. Aku mohon ampun dan bertobat kepada-Mu. Dan semoga Allah memberikan rahmat dan keselamatan (sholawat) atas diri junjungan kami. Nabi Muhammad, dan juga atas keluarga dan para sahabatnya."
Ketentuan Membaca Doa Qunut
Menukil dari Buku Fikih Jumhur Ulama Masalah-masalah Fikih yang Disepakati Mayoritas Ulama karya Muhammad Na'im Muhammad Hani Sa'i, jamahir ulama berpendapat bahwa qunut tidak memiliki redaksi khusus.
Selain itu, ada ketentuan membaca qunut dalam salat seperti saat Subuh dan Sunnah Witir. Ini penjelasannya:
1. Membaca Doa Qunut saat Salat Subuh
Pada sumber yang sama, mayoritas ulama baik klasik maupun generasi sesudahnya menganjurkan membaca qunut dalam salat Subuh. Itu merupakan pendapat sejumlah tabi'in seperti Ibnu Abi Laila, Al-Hasan bin Shalil, Malik, Asy-Syafi'i, Dawud dan lainnya.
Dalam perkembangan literasi Islam, terdapat perbedaan pendapat terkait pembacaan qunut saat salat Subuh, seperti At-Tirmidzi yang merangkum dari mayoritas ulama berpendapat bahwa qunut dalam salat subuh tidak dianjurkan selain qunut nazilah.
Sementara Imam An-Nawawi berhati-hati menyikapi persoalan ini dan mengatakan bahwa madzhabnya menganjurkan membaca qunut saat salat subuh baik ketika ada bencana ataupun tidak.
2. Membaca Doa Qunut Saat Salat Witir
Dalam buku Fiqih Sunnah yang ditahqiq oleh Muhammad Sayyid Sabiq, membaca qunut dalam salat witir dikerjakan pada akhir rakaat. Hal tersebut berlandaskan pada hadis yang diriwayatkan oleh Ahmad, para pengarang kitab Sunan dan perawi lain yakni Hasan bin Ali RA. Dalam riwayat tersebut dijelaskan bahwa "Rasulullah SAW mengajarkan aku beberapa kalimat yang aku baca di salat witir (yakni doa qunut)".
Imam Tirmidzi mengatakan riwayat tersebut hasan alias baik dan sanadnya sahih. Hadis tersebut tidak sepenuhnya bisa dijadikan landasan hujjah, namun bisa diamalkan. Hal senada juga dikatakan Imam Ahmad bin Hanbal. Pendapat lain, Imam Syafi'i dan beberapa ulama berpendapat bahwa tidak disyariatkan membaca qunut dalam salat witir kecuali pada separuh terakhir bulan Ramadan.
Waktu Membaca Doa Qunut
Dikutip dari sumber di atas, waktu membaca doa qunut boleh dilakukan sebelum atau setelah bangun rukuk. Humaid meriwayatkan "Aku bertanya kepada Anas tentang doa qunut, apakah dibaca sebelum melakukan rukuk atau setelah rukuk?". Anas menjawab "Kami membaca doa qunut sebelum melakukan rukuk dan sesudah rukuk".
Riwayat tersebut dimuat dalam Sunan Ibnu Majah Kitab Iqamah Ash-Shala Bab Ma Ja'a fi Al-Qunut jilid 1 dan Ibnu Nashr Kitab Qiyam al-Lail. Dinilai sahih oleh Albani dalam Irwa' Al-Ghalil jilid 1. Kemudian Al-Hafizh Ibnu Hajar mengatakan dalam Fathul al-Bari', sanad hadis tergolong kuat alias sahih.
Apabila membaca doa qunut sebelum rukuk, hendaklah bertakbir seraya mengangkat kedua tangan. Kemudian bertakbir lagi setelah membaca doa qunut. Anjuran tersebut diriwayatkan dari sebagian sahabat Nabi Muhammad SAW.
Tata Cara Membaca Doa Qunut
Melansir dari Buku Ensiklopedia Imam Syafi'i, tata cara membaca doa qunut sebaiknya dilakukan secara samar-samar, baik itu imam maupun makmum. Termasuk juga ketika salat sendirian. Cara pembacaan tersebut dilakukan karena qunut merupakan bacaan doa. Sebab, sebaik-baiknya doa dipanjatkan secara samar-samar.
Kendati begitu, sebagian ulama mengatakan qunut sebaiknya dibaca dengan suara keras karena mirip dengan ayat Al-Qur'an. Hanya saja para sahabat masih berbeda pendapat terkait qunut termasuk kategori ayat Al-Qur'an atau bukan.
Begitulah informasi tentang doa qunut beserta penjelasan tentang waktu membacanya. Semoga artikel ini bermanfaat ya.
(dai/dai)