Kapan Pelaksanaan Puasa Qadha Ramadan? Ini Penjelasannya

Kapan Pelaksanaan Puasa Qadha Ramadan? Ini Penjelasannya

Melati Putri Arsika - detikSumbagsel
Jumat, 19 Jan 2024 06:00 WIB
Close-up of religious Muslim woman and her family praying before the meal at dining table on Ramadan.
Foto: Ilustrasi puasa Qadha (Getty Images/Drazen Zigic)
Palembang -

Puasa qadha atau ganti Ramadan wajib dijalani umat Islam sebelum memasuki bulan suci. Pelaksanaan puasa ini boleh dilakukan ketika Syawal hingga Syaban berikutnya.

Puasa qadha disebut juga dengan membayar hutang puasa yang pernah ditinggalkan karena uzur atau halangan tertentu namun masih dapat diterima secara syariat. Menjalani puasa qadha perlu memahami beberapa aturan mulai dari segi hukum atau dalil, niat hingga waktu pelaksanaannya.

Hukum Puasa Qadha

Perintah menjalankan ibadah puasa qadha hukumnya wajib. Hal itu terdapat dalam firman Allah pada Surah Al-Baqarah ayat 184. Berikut ini bunyinya:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَّرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗوَعَلَى الَّذِيْنَ يُطِيْقُوْنَهٗ فِدْيَ ةٌ طَعَامُ مِسْكِيْنٍۗ فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَّهٗ ۗوَاَ نْ تَصُوْمُوْا خَيْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ

Artinya: "....maka, siapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu) pada hari-hari yang lain. Bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, (yaitu) memberi makan seorang miskin. Siapa pun yang memiliki kerelaan hati mengerjakan hal-hal luar biasa, itu lebih baik baginya dan berpuasa itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui"

ADVERTISEMENT

Dikutip dari buku Panduan Terlengkap Ibadah Muslim Sehari-Hari karya KH. Muhammad Habibillah, ada beberapa orang yang diwajibkan membayar utang puasa Ramadan, antara lain:

- Musafir atau orang yang melakukan perjalanan.

- Orang yang sakit.

- Wanita haid dan nifas.

- Muntah yang disengaja.

- Orang tidak puasa atau makan dan minum dengan sengaja.

Niat Puasa Qadha Ramadan

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى

Arab-latin: nawaitu shauma ghadin 'an qadhā'i fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta'âlâ.

Artinya: "aku berniat untuk mengqadha puasa bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT,"

Tata Cara Puasa Qadha Ramadan

Rangkaian membayar hutang puasa tidak jauh berbeda ketika melakukan puasa di bulan Ramadan. Berikut tata cara puasa qadha:

1. Membaca niat puasa qadha pada rentang waktu malam hingga terbit fajar.

2. Sahur.

3. Menahan diri dari yang membatalkan puasa hingga terbenamnya matahari.

4. Berbuka puasa.

Ketika berbuka puasa, umat Islam membaca doa pengganti puasa. Mengutip dari detikhikmah, tertulis dalam kitab Al Adzkar karya Imam an-Nawawi yang diterjemahkan Ulin Nuha, berikut bacaan doa buka puasa berdasarkan hadis sahih.

ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللهُ

Arab-latin: Dzahabaz zhama'u wabtallatil 'uruqu wa tsabatal ajru, insya Allah.

Artinya: "telah hilang rasa haus, dan urat-urat telah basah serta pahala telah tetap, insya Allah." (HR Abu Dawud dalam Sunan Abu Dawud)

Waktu Pelaksanaan Puasa Qadha

Berdasarkan buku Muslim Kaffah Sehari-hari milik Muh. Hambali, pelaksanaan puasa qadha dilakukan setelah bulan Ramadan hingga akhir Syaban di tahun berikutnya. Sebaiknya mempercepat puasa qadha lebih baik.

Selain itu, ada beberapa aturan yang perlu dipahami bagi umat Muslim ketika mendapatkan kewajiban puasa qadha. Berikut ulasannya:

1. Boleh mengganti puasa dengan berturut-turut atau terpisah.

2. Apabila umat Muslim tidak mengganti puasa hingga masuk Ramadan berikutnya, padahal ia mampu dan sehat maka itu termasuk berdosa.

3. Ketika umat Muslim yang memiliki hutang puasa Ramadan meninggal dunia dan belum sempat mengganti puasa, maka ahli warisnya membayar tunggakan.

مَنْ مَاتَ وَعَلَيْهِ صِيَامٌ صَامَ عَنْهُ وَلِيُّهُ

Artinya: Barang siapa yang meninggal dunia dengan menyisakan utang puasa maka walinya yang membayar puasa itu. (Muttafaqun alaih)

Dikutip dari detikHikmah yang menukil Syarah Riyadhus Shalihin Jilid IV oleh Syaikh Muhammad Al-Utsaimin, hadits tersebut memberikan kebolehan untuk membayar puasa bagi umat Muslim yang meninggal dunia. Puasa ganti Ramadan yang ditinggalkan bisa dibayar oleh walinya baik ahli waris ataupun hanya kerabat.

Itulah penjelasan tentang puasa qadha Ramadan meliputi hukum, niat hingga waktu pelaksanaan. Semoga artikel ini bermanfaat ya.




(csb/csb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads