Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan menyinggung soal tantangan yang dihadapinya selama kampanye saat berkunjung ke Palembang. Dia menegaskan ingin mengampanyekan perubahan-perubahan, tetapi beberapa kali acara yang dipersiapkan dicabut izinnya.
"Untuk melakukan perubahan banyak tantangannya. Kami, dalam acara di banyak tempat, izin tiba-tiba dicabut. Tahu-tahu pindah lokasi. Jadi, apakah kita harus mundur, harus gentar, harus takut? Tidak kan, kita akan siap maju terus," ungkapnya di Benteng Kuto Besak, Palembang pada Kamis (25/1/2024).
Menurut Anies, harus ada keberanian untuk bisa menang dalam Pilpres nanti. Jika terpilih, ia punya wewenang untuk melaksanakan berbagai kebijakan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk melakukan perubahan harus punya wewenang, kalai tidak kita hanya bisa protes, hanya bisa usul. Tidak bisa melakukan perubahan," ungkapnya.
Dalam orasinya, Anies menyebut akan mengembalikan Indonesia menjadi negara hukum. Bukan sebagai negara di mana hukum bisa diubah-ubah sesuai kepentingan penguasa.
"Kita ingin menjaga republik ini tetap menjadi negara hukum, dimana penguasa diatur oleh hukum. Bukan sebagai negara kekuasaan, yang seenaknya mengubah-ubah hukum," jelasnya.
Dirinya juga berjanji akan memberantas korupsi secara total. Menurutnya, koruptor sudah terlalu sering menggerogoti keuangan negara. Layaknya benalu yang merampas hak rakyat.
"Makanya harus dilakukan perubahan. Saat ini juga biaya hidup mahal, beras mahal, biaya pendidikan mahal, kesehatan mahal, lapangan pekerjaan susah. Jadi, ketika terpilih saya ingin kembalikan kesejahteraan untuk semua," tukasnya.
(des/des)