Beredar rekaman diduga Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh marah kepada Calon Presiden (Capres) Nomor Urut 1 Anies Baswedan di media sosial. Partai NasDem pun mengklarifiksai bahwa rekaman tersebut hoaks.
Dilansir detikNews, narasi menyebutkan bahwa Surya Paloh marah Anies mengungkap data yang salah dalam debat. Dalam rekaman itu juga terdengar Anies mengatakan dirinya sudah berusaha mengambil perhatian masyarakat.
Isi Percakapan
Berikut isi percakapan dalam rekaman yang beredar tersebut, dikutip detikcom.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anies: Saya sudah berusaha sekuat tenaga, pas di debat juga saya mati-matian buat ngambil perhatian masyarakat.
Paloh: Ya tetap aja datamu itu ngawur. Bilang angin nggak punya KTP segala. Saya yang malu, haduh Nies...
Anies: Itu saya berusaha kalem aja Pak buat ngeles.
Paloh. Kesalahan masa lalu kamu kebanyakan, sih. Saya juga ngerasa dibohongin nih sama si Mimin, di awal dia janjiin banyak banget hal, sampai maunya jadi ketua, tapi malah zonk.
Anies: Pak, kesalahan itu sudah saya tutup-tutupi. Kalau soal Cak Imin saya juga sebenarnya capek Pak.
Paloh: Coba minta mulutnya diam aja, percuma saya angkat wakil kalau nggak ada gunanya. Makin keliatan kan kerenan Gibran.
Anies: Iya benar Pak, bakal saya sampaiin.
NasDem Pastikan Hoaks
Rekaman itu pun langsung ditanggapi oleh Partai NasDem. Melalui akun X resmi, Partai NasDem menegaskan bahwa percakapan itu hoaks.
"Waspada hoax ya kakak-kakak semua. Beredar video suara rekaman palsu Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dan Capres 01 Anies Baswedan. Sekali lagi, Partai NasDem tegaskan itu tidak benar dan merupakan fitnah yang amat keji," tulis Partai NasDem.
Hal itu juga dipertegas oleh Sekjen Partai NasDem Hermawi F Taslim dalam keterangannya. Menurut Taslim, gaya bicara yang terdengar dalam rekaman itu berbeda dengan gaya bicara Surya Paloh dan Anies Baswedan.
"Dugaan rekaman percakapan antara Anies dan Surya Paloh itu dipastikan hoaks," ujarnya, Selasa (23/1/2024).
Taslim pun menyebut kemungkinan bahwa Partai NasDem akan mengambil langkah hukum terhadap penyebaran hoaks ini.
"NasDem masih mempertimbangkan menempuh jalur hukum. Kami mengingatkan publik agar jangan menyebarkan hoaks karena ada implikasi hukumnya," tegas Taslim.
(des/des)