Dalam kalender Hijriah, beberapa hari lagi akan memasuki bulan Rajab. Tahukah detikers, bulan Rajab 2024/1445 H jatuh pada tanggal berapa?
Penetapan awal bulan Rajab 2024/1445 H tertera pada penanggalan Islam atau kalender Hijriah. Bulan ini dianggap memiliki kemuliaan hingga dianjurkan untuk menjalankan beberapa amalan kebaikan.
Yuk simak ulasan tentang bulan Rajab yang dirangkum detikSumbagsel dari beberapa sumber.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penetapan Awal Bulan Rajab 2024/1445 H
Berdasarkan kalender hijriah yang diunggah Kementerian Agama, awal bulan Rajab 2024/1445 H atau tanggal 1 jatuh pada hari Sabtu, 13 Januari 2024. Bulan ini termasuk salah satu dari 4 bulan haram yang dimuliakan Allah.
Kemuliaan Bulan Rajab
Merujuk pada buku Menggapai Berkah di Bulan-bulan Hijriah karya Siti Zamratus Sa'adah, Rajab berasal dari kata rajaba yang berarti mulia. Pemberian nama Rajab beralasan karena para malaikat memuliakan bulan ini dengan cara bertasbih dan bertahmid.
Rajab termasuk bagian dari 4 bulan haram yang berbeda sendiri. Sebab, bulan Dzulqadah, Dzulhijjah dan Muharram diletakkan berurutan dalam penanggalan Islam. Sementara Rajab, terpisah sendiri dari 3 bulan tersebut.
Puasa di Bulan Rajab
Pada buku Buka Puasa Bersama Rasulullah SAW karya Muhammad Ridho Al-Thurisinai, sebetulnya tidak ada riwayat sahih yang menyatakan bahwa melakukan puasa Rajab karena keutamaan di bulan itu. Bahkan ada pelarangan berpuasa seluruh hari di bulan Rajab sebab dapat menyamakan puasa Ramadan.
Mengutip dari situs Pusat Kajian Hadis Indonesia, ternyata umat Muslim banyak yang mempertanyakan boleh tidaknya puasa di bulan Rajab. Hal itu dijawab berdasarkan dalil para ulama bahwa melakukan puasa di bulan Rajab dibolehkan bahkan dianggap sebagai ibadah sunnah.
Senada dengan itu, berdasarkan kitab Al-Fiqhul Islami Wa Adillatuhu milih Syeikh Wahbah Az-Zuhaili, melakukan puasa di bulan-bulan haram yakni Muharram, Rajab, Dzulqa'dah dan Dzulhijjah termasuk puasa yang disunnahkan atau tathawwu'.
Namun, mengenai fadhilah atau keutamaan puasa Rajab dan besaran pahala harus dicermati lagi. Sebab saat ini, banyak beredar penjelasan tentang keutamaan puasa di bulan Rajab ternyata memuat hadis lemah atau dhaif bahkan ada yang maudu' alias palsu. Oleh karena itu, Pusat Kajian Hadis mengingatkan untuk bisa membedakan antara hukum puasa Rajab dan besaran pahala atau fadhilahnya.
Menurut situs tersebut, puasa di bulan Rajab termasuk sunnah namun untuk keutamaannya harus berlandaskan pada hadis-hadis shahih. Adapun puasa sunnah di bulan Rajab yang bisa dilakukan antara lain Senin Kamis dan ayyaumul bidh/puasa tengah bulan (tanggal 13,14,15). Untuk fadhilah lainnya perlu pegangan kuat pada hadis shahih.
Dikutip dari laman Pusat Kajian Hadis, untuk dalil hukum atau dibolehkannya puasa di bulan Rajab terdapat pada hadis riwayat Abu Daud yang tercantum juga dalam Al Minhaj Syarh Shahih Muslim, berikut ini redaksinya.
عَنْ مُجِيْبَةَ الْبَاهِلِيَّةِ عَنْ أَبِيْهَا أَوْ عَمِّهَا أَنَّهُ : أَتَى رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُُمَّ انْطَلَقَ فَأَتَاهُ بَعْدَ سَنَةٍ وَقَدْ تَغَيَّرَتْ حَالَتُهُ وَهَيْئَتُهُ فَقَالَ يَا رَسُوْلَ اللهِ أَمَا تَعْرِفُنِيْ. قَالَ وَمَنْ أَنْتَ قَالَ أَنَا الْبَاهِلِيِّ الَّذِيْ جِئْتُكَ عَامَ اْلأَوَّلِ قَالَ فَمَا غَيَّرَكَ وَقَدْ كُنْتَ حَسَنَ الْهَيْئَةِ قَالَ مَا أَكَلْتُ طَعَامًا إِلاَّ بِلَيْلٍ مُنْذُ فَارَقْتُكَ فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِمَ عَذَّبْتَ نَفْسَكَ. ثُمَّ قَالَ صُمْ شَهْرَ الصَّبْرِ وَيَوْمًا مِنْ كُلِّ شَهْرٍ قَالَ زِدْنِيْ فَإِنَّ بِيْ قُوَّةً قَالَ صُمْ يَوْمَيْنِ قَالَ زِدْنِيْ قَالَ صُمْ ثَلاَثَةَ أَيَّامٍ قَالَ زِدْنِيْ قَالَ صُمْ مِنْ الْحُرُمِ وَاتْرُكْ صُمْ مِنَ الْحُرُمِ وَاتْرُكْ صُمْ مِنَ الْحُرُمِ وَاتْرُكْ وَقَالَ بِأَصَابِعِهِ الثَّلاَثَةِ فَضَمَّهَا ثُمَّ أَرْسَلَهَا. -رواه أبو داود-
Artinya : "dari Mujibah Al-Bahiliah dari ayahnya atau pamannya sesungguhnya ia (ayah atau paman) datang kepada Rasulullah SAW kemudian berpisah dan kemudian datang lagi kepada Rosulullah setelah setahun dalam keadaan tubuh yang berubah (kurus), dia berkata : Ya Rosulullah apakah engkau tidak mengenalku? Rasulullah SAW menjawab : Siapa Engkau? Dia pun berkata : Aku Al-Bahili yang pernah menemuimu setahun yang lalu. Rasulullah SAW bertanya : Apa yang membuatmu berubah sedangkan dulu keadaanmu baik-baik saja (segar-bugar), Ia menjawab : Aku tidak makan kecuali pada malam hari (yakni berpuasa) semenjak berpisah denganmu, maka Rasulullah SAW bersabda : Mengapa engkau menyiksa dirimu, berpuasalah di bulan sabar dan sehari di setiap bulan, lalu ia berkata : Tambah lagi (ya Rasulullah) sesungguhnya aku masih kuat. Rasulullah SAW berkata : Berpuasalah 2 hari (setiap bulan), dia pun berkata : Tambah lagi ya Rosulullah. Rasulullah SAW berkata : berpuasalah 3 hari (setiap bulan), ia pun berkata: Tambah lagi (Ya Rasulullah), Rasulullah SAW bersabda : Jika engkau menghendaki berpuasalah engkau di bulan-bulan haram (Rojab, Dzul Qo'dah, Dzulhijjah dan Muharram) dan jika engkau menghendaki maka tinggalkanlah, beliau mengatakan hal itu tiga kali sambil menggenggam 3 jarinya kemudian membukanya." (HR. Abu Daud).
Begitulah ulasan tentang awal bulan Rajab 2024/1445 H beserta penjelasan tentang puasa sunnah yang sering menjadi pertanyaan umat Muslim. Semoga bermanfaat ya detikers.
(dai/dai)