.webp)
Memasuki tahun politik 2024, Sekda Kabupaten Ogan Ilir Muhsin Abdullah kembali menegaskan seluruh ASN di Kabupaten Ogan Ilir untuk menjaga netralitas. Dia mengancam ASN yang tak netral saat pemilu 2024 ini bisa diberhentikan.
"Saya tegaskan ASN harus netral. Tidak boleh memihak salah satu calon yang ikut kompetisi, karena jika kedapatan sanksi bisa sampai diberhentikan," tegasnya kepada seluruh ASN di Kabupaten Ogan Ilir, Kamis (18/1/2024).
Muhsin menjelaskan bahwa dia telah menyampaikan kepada seluruh ASN di Ogan Ilir agar komitmen menjaga netralitas demi Pemilu kondusif. Karena netralitas ASN pada Pemilu 2024 benar-benar dipantau ketat oleh pemerintah pusat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"ASN pada pemilu 2024 ini benar-benar dipantau ketat oleh pemerintah pusat karena itu jangan main-main," ungkapnya.
Hal ini dibuktikan dengan Surat Keputusan Bersama (SKB) lima menteri tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Netralitas Pegawai ASN. Selain itu, netralitas ASN saat Pemilu juga diatur dalam Undang Undang Nomor 20 Tahun 2023 tentang ASN.
Muhsin mengatakan semuanya tertuang dalam pada Pasal 9 Ayat 2 bahwa pegawai ASN harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai politik, dan lampiran kedua SKB poin 7 bahwa ASN dilarang mengunggah bentuk dukungan terhadap kandidat tertentu ke media sosial.
Pelanggar aturan itu diancam sanksi disiplin berat yang tertuang dalam Pasal 8 Ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 94 Tahun 2021.
"Sanksi disiplin berat terdiri dari penurunan jabatan setingkat lebih rendah selama 12 bulan, pembebasan dari jabatan selama 12 bulan, hingga pemberhentian dari PNS," jelasnya.
(dai/dai)
