Suara untuk pasangan Calon Presiden (Capres) Prabowo-Gibran di Kota Palembang diklaim sudah mencapai 49,5 persen. Hal itu berdasarkan hasil survei internal Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo-Gibran di Kota Palembang.
Namun angka itu dinilai belum memenuhi target suara yang diminta Prabowo minimal sebesar 60%. TKD Palembang diminta mengejar kekurangan 10,5% suara lagi.
Ketua TKD Sumatera Selatan, Mawardi Yahya mengatakan, elektabilitas di Palembang menjadi yang terendah dibandingkan 16 kabupaten/kota lainnya di Sumsel. Capaian saat ini juga masih rendah dibandingkan Pilpres 2019 lalu yang hampir mencapai 60%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Paling tidak suara di Palembang sejajar dengan daerah lain untuk bisa memenangkan Prabowo-Gibran di Sumsel sesuai target 60% permintaan Pak Prabowo yang disampaikan kepada saya," ujar Mawardi saat konsolidasi TKD Palembang, Sabtu (13/1/2024).
Mawardi mengungkap Prabowo berpesan agar di wilayah Sumsel tidak ada suara yang di bawah 60%. Sehingga, sisa waktu jelang pencoblosan 14 Februari nanti, TKD Palembang harus bekerja keras untuk menaikkan angka survei.
"Ajak semua partai koalisi, relawan dan unsur lain bagaimana agar Palembang dan Sumsel khususnya bisa mencapai 60%," jelasnya.
Dia juga meminta Caleg di koalisi tidak memikirkan kemenangan pribadi. Fokus utama Pemilu nanti adalah memenangkan Pilpres. Keberhasilan menjadikan Prabowo-Gibran dalam Pilpres nanti akan membuat program strategis yang sudah jalan akan berlanjut. Menurutnya, program strategis untuk kemajuan Bumi Sriwijaya cukup banyak.
"Baik itu keberlanjutan jalan tol di Sumatera, Pelabuhan Tanjung Api-Api (TAA) yang hingga kini belum selesai dan sebagainya. Banyak harapan kita berbagai program di Sumsel ini bisa jalan ketika Prabowo-Gibran menang. Jika jadi, saya berani minta ke Prabowo langsung untuk secepatnya merealisasikan pembangunannya di Sumsel," tukasnya.
Ketua Dewan Penasihat TKD Sumsel, Syahrial Oesman meminta wilayah Palembang untuk meningkatkan elektabilitasnya karena waktu untuk kampanye tidak lama habis. Raihan Pilpres 2019 lalu ketika Prabowo bersaing dengan Jokowi, menjadi standar yang harus dicapai TKD saat ini.
Untuk itu, ia meminta pemetaan zona di Palembang harus dilakukan. Kantong-kantong suara harus menjadi fokus, tanpa meninggalkan titik-titik suara yang milik pesaing.
"Partai koalisi di KIM, relawan dan para pendukung harus bekerja untuk bisa menaikkan suara. Bagi zona Palembang menjadi 4 sehingga lebih fokus bekerja, suara terbanyak ada di Kecamatan Sukarami, IB I dan Alang-Alang Lebar, maka harus menang di wilayah itu," katanya.
Target 60% itu, kata mantan Gubernur Sumsel ini, mutlak harus dicapai. Jangan sampai, Kota Palembang kalah karena jumlah suaranya yang cukup besar, mencapai 1,2 juta pemilih.
"Jangan sampai gara-gara di Palembang tidak capai target, suara Prabowo-Gibran tidak sampai 60% di Provinsi Sumsel. Berbeda dengan OKU Timur dengan jumlah suara 600 ribu pemilih, jika 60% tercapai hanya sedikit. Kalau di Palembang tercapai 60% kontribusinya akan sangat besar," jelasnya.
Ketua TKD Palembang, Prima Salam menyebut, akan bergerak secara masif bersama KIM dan dan para relawan untuk menaikkan suara Prabowo-Gibran di Palembang di sisa waktu jelang hari H pencoblosan.
"Per 3 hari lalu, hasil survei untuk Prabowo-Gibran di Palembang sudah mencapai 49,5%. Insya Allah akan terus bertambah. Capaian ini merupakan hasil kerja keras bukan hanya dari TKD saja tapi semua elemen, Parpol, relawan, ulama, tokoh masyarakat yang bahu-membahu dalam upaya meraih 1 putaran," tukasnya.
Ia juga meminta para Caleg dalam KIM untuk juga berkontribusi memasang foto Prabowo pada atribut kampanye yang dimiliki. Selain itu, kampanye dari mulut ke mulut juga akan dimasifkan.
(dai/dai)