Fahri Hamzah berbicara soal oposisi jelang Pilpres 2024. Dia menilai bahwa tidak ada partai yang benar-benar ingin menjadi oposisi dalam pemerintahan.
Hal tersebut dikatakannya saat kegiatan bersama TKD Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Bandar Lampung pada Jumat (12/1/2024) malam.
"Misalnya (paslon) 1 bilang itu perubahan ya. Nah yang mana perubahannya, apa gitu loh? Lihat dia sendiri anggota kabinet," ungkap Wakil Ketua Umum Partai Gelora tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Beda Pak kalau misal gini, kumpul lah itu Surya Paloh, Habib Salim, Muhaimin. Terus mereka umumkan, 'Mulai hari ini kami nyatakan kami keluar dari kabinet, kami oposisi terhadap pemerintahan ini, kami akan lawan dengan segala cara, kami tidak mau lagi jejak pemerintah sekarang ada di masa depan, semua akan kami rombak, kebijakan pembangunannya, orang-orangnya, strukturnya, semua kami tidak setuju, kami akan lawan.' Oh lain kalau begitu Pak, tapi ini nggak berani," sambungnya.
Fahri juga menambahkan bahwa pihak-pihak yang mengaku oposisi bukan sepenuhnya oposisi. Dia bahkan mengklaim bahwa dirinya bisa lebih oposisi daripada pihak-pihak tersebut.
"Lagi pula ini kan figur-figurnya kan bukan figur oposisi, Pak. Saya kan teman sama orang-orang ini, tumbuh bareng. Kalau istilahnya orang berkelahi, saya orang yang tukang berkelahi Pak, lebih cocok saya yang jadi oposisi dari pada yang kawan-kawan itu, mentalnya bukan oposisi itu Pak," tutur Fahri.
Dalam pertemuan ini juga dia menyinggung kubu dari paslon nomor urut 3. Menurutnya masih banyak yang terlibat dalam kabinet dan masih mendapatkan proyek.
"Apalagi yang sebelah sini nih pak, ini masih bingung sekarang. 'Gue ini mesti oposisi atau nggak sih sebenarnya?' Udah gitu mau lawan gitu kan, lawan siapa? Kawan-kawannya dalam kabinet banyak, proyek masih dapat, susah Pak. Ini yang saya bilang tadi dramanya nggak serius," tandasnya.
(des/des)