Temui Warga Desa di Sumsel, TPN Dapat Keluhan Subsidi Pupuk-Lapangan Pekerjaan

Sumatera Selatan

Temui Warga Desa di Sumsel, TPN Dapat Keluhan Subsidi Pupuk-Lapangan Pekerjaan

Reiza Pahlevi - detikSumbagsel
Sabtu, 06 Jan 2024 13:30 WIB
Ketua TPN Ganjar-Mahfud kunjungi warga dan meminta masukan dan aspirasi di Desa Pegayut, Kabupaten Ogan Ilir, Sumsel.
Foto: Ketua TPN Ganjar-Mahfud kunjungi warga dan meminta masukan dan aspirasi di Desa Pegayut, Kabupaten Ogan Ilir, Sumsel. (Reiza Pahlevi)
Ogan Ilir -

Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD berkunjung ke Gedung Rasulullah SAW Al-Habib Ahmad bin Hamid Syahab di Desa Pegayut, Kabupaten Ogan Ilir (OI), Sumatera Selatan (Sumsel), Jumat (5/1/2024). Dalam kunjugannya, TPN mendapat keluhan dari warga soal pupuk dan sulitnya lapangan pekerjaan.

Hadir langsung Ketua TPN Ganjar-Mahfud, Arsjad Rasjid dalam kunjungan yang dihadiri sekitar ratusan warga itu. Di lokasi itu dia meminta masukan dan aspirasi masyarakat di daerah untuk bisa diatasi Ganjar-Mahfud ketika terpilih dalam Pilpres nanti.

Dalam kunjungan itu, salah satu persoalan yang dihadapi warga mengenai kelangkaan pupuk subsidi dan lapangan pekerjaan. Sekitar 2,5 jam TPN dan TPD berada di lokasi tersebut, sekaligus melaksanakan Salat Jumat.

"Harga pupuk dan benih bagaimana? Mahal dan susah kan saat ini? Padahal, keduanya itu penting. Benih dan pupuk adalah kunci. Sesuai dengan program Ganjar-Mahfud, kita tidak hanya ingin membantu petani sebagai pekerja, lebih dari itu menjadi seorang pengusaha di bidang pertanian," ujarnya.

Dijelaskannya, jika Ganjar-Mahfud terpilih nanti, ketersediaan pupuk subsidi dan benih baik dan murah akan diatasi. Soal pupuk, selama ini banyak petani yang berhak tidak mendapat alokasi. Penerapan Kartu KTP Sakti bisa jadi harapan petani agar bisa mendapatkan bantuan pupuk subsidi.

"Masyarakat tidak perlu lagi membawa banyak kartu untuk mendapatkan bantuan, cukup dengan 1 kartu bisa semua. Baik untuk kesehatan, bansos maupun lain-lainnya," katanya.

Arsjad juga menyebut, apa yang dihasilkan petani ini tidak berimbang dengan harga bahan pokok yang dijual kembali. Sebab, apa yang dihasilkan petani, dibeli kembali dengan harga yang lebih mahal oleh petani. Hal itu terjadi pada sejumlah harga bahan pangan yang terus melambung naik, namun petani tidak sejahtera.

"Saya ingin dengar juga mengenai harga bahan pokok, seperti beras dan lain-lain. Kita ingin semuanya berkeadilan yang merata. Untuk itu, harus dicari pemimpin yang mampu dan mengerti rakyat, jangan sampai salah memilih," terangnya.

Ia juga memaparkan soal penciptaan 17 juta lapangan kerja. Untuk merealisasikannya, perlu usaha dan kerja keras. Di Jateng, kata Arsjad, sudah dilakukan Ganjar dengan menciptakan 1 juta lapangan pekerjaan.

"Itu sudah terealisasi, bukan hanya sekadar omongan dan janji. Bayangkan, jika 1 provinsi bisa 1 juta lapangan pekerjaan tercipta, bagaimana jika se-Indonesia ini. Target 17 juta lapangan pekerjaan pasti bisa dicapai," ungkapnya.

Di tempat itu, Arsjad juga menjelaskan sosok Ganjar yang mulanya berasal dari desa kemudian berkiprah ke tingkat nasional hingga kini menjadi Capres dalam Pilpres 2024 berpasangan dengan Mahfud MD.

"Saya datang ke Pegayut ini karena mewakili Mas Ganjar dan Pak Mahfud. Mas Ganjar itu berasal dari desa di Jawa Tengah. Beliau anak seorang polisi, kemudian bisa bersekolah dengan baik. Berkarir menjadi Anggota DPR RI 10 tahun, menjadi Gubernur Jateng 10 tahun dan kini mencalonkan diri sebagai Presiden," ungkap pria asal Sumsel ini.

Selain itu, Ganjar juga disebut lebih dekat dengan rakyat karena kerap blusukan ke desa-desa. Ganjar bahkan beberapa kali menginap di rumah warga karena ingin tahu kondisi masyarakat setempat.

"Mas Ganjar ingin merasakan kembali bahwa dia pernah hidup di desa. Sekarang dia ingin memajukan desa-desa, mencari solusi mengenai permasalahan yang ada, seperti pupuk bagi petani ini," katanya.

Menurutnya, kepemimpinan Ganjar di Jateng dengan jumlah populasi yang besar cukup berhasil. Sehingga, majunya Ganjar untuk memimpin Indonesia dianggapnya sudah pas untuk memimpin bangsa.

"Nah, sekarang kita dorong beliau untuk maju jadi pemimpin bangsa," katanya.

Sosok Mahfud MD, juga dijelaskannya berasal dari desa hingga kini bergelar profesor. Segudang pengalaman dan jabatan di lembaga eksekutif, yudikatif dan legislatif pernah ia duduki. Keduanya dinilai sebagai kombinasi pasangan yang ideal memimpin bangsa.




(csb/csb)


Hide Ads