Kartu KTP Sakti akan menjadi salah satu unggulan pasangan Capres-Cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD dalam kontestasi pemilihan presiden (Pilpres) 14 Februari mendatang. Jika terpilih, pasangan ini akan membuat bansos lebih besar lagi.
Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN), Arsjad Rasjid mengatakan, KTP tidak hanya akan memiliki 1 fungsi sebagai kartu identitas penduduk saja, tapi sesuai namanya, memiliki banyak manfaat.
"KTP Sakti ini akan menjadi program unggulan kita untuk semua rakyat, hanya dengan 1 kartu bisa untuk semua. Tidak akan lagi banyak kartu-kartu yang dipegang masyarakat," ujarnya di Rumah Bersama Pelayan Rakyat, Kota Palembang, Jumat (5/1/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kartu yang disebutkan Arsjad ini berangkat dari keluhan masyarakat ketika terjun ke lapangan bertemu petani, warga miskin dan lain sebagainya. Mereka harus menunjukkan berbagai kartu untuk bisa mendapatkan program bantuan maupun subsidi yang diberikan pemerintah.
"Bahkan, ada petani yang mengeluhkan memiliki kartu penerima subsidi tapi tidak mendapat pupuk subsidi. Sama halnya keluhan dari warga yang ingin berobat, penerima bansos dan sebagainya. Maka, berdasarkan keluhan tadi, KTP Sakti bisa menjadi solusi bahwa kita hanya butuh 1 kartu saja," ungkapnya.
Menurutnya, kehadiran Kartu Sakti ketika Ganjar-Mahfud menjadi orang nomor 1 di Indonesia itu, juga akan membuat penerimanya lebih tepat sasaran. Arsjad juga menyangkal jika pasangan Ganjar-Mahfud terpilih akan meniadakan bansos.
"Ya Allah, padahal kita ini inginnya membesarkan, bansos akan kita buat lebih besar lagi," katanya.
Ia memastikan, salah satu fokus Ganjar-Mahfud adalah meningkatkan kesejahteraan. Salah satunya dengan meluberkan bansos yang sudah ada, termasuk memperluasnya.
"Kalau Presidennya Pak Ganjar, kita pastikan bansosnya akan lebih besar dam lebih tepat sasaran. Tidak seperti sekarang, masih banyak masyarakat yang membutuhkan tidak mendapatkannya," jelasnya.
Bantuan itu, disebutnya juga akan dilakukan menyeluruh. Tidak hanya kepada masyarakat miskin dan tidak mampu, tapi juga kepada UMKM dan emak-emak agar lebih produktif.
Dalam pertemuan itu, Arsjad juga meminta kepada para relawan tidak memercayai survei. Sebab, survei di internal TPN tren suara Ganjar-Mahfud masih tinggi.
(csb/csb)