Gubernur Jambi Al Haris menyebut bencana banjir yang terjadi di wilayahnya saat ini yang terparah sejak 10 tahun terakhir. Puluhan ribu rumah warga terdampak.
"Ya ini termasuk banjir terbesar yang saya lihat selama 10 tahun terakhir di Jambi. Jadi merata banjirnya," kata Al Haris, Kamis (4/1/2024.)
Banjir yang terjadi saat ini diketahui terjadi di Kabupaten Kerinci, Kota Sungai Penuh, Kabupaten Tebo dan kemudian Kabupaten Bungo. Banjir ini tercatat telah merendam puluhan ribu rumah warga yang ada di sana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari data BPBD Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh Jambi jumlah jiwa yang terdampak dalam banjir ini mencapai 32 ribu jiwa yang mana total itu sendiri baik di Kabupaten Kerinci 13.626 jiwa, sedangkan Sungai Penuh 19.472 jiwa .Total ini bertambah dari hari sebelumnya yang hanya tercatat 27 ribu jiwa di 14 Kecamatan baik Kerinci dan Kota Sungai Penuh.
Sementara di Kabupaten Tebo dan Kabupaten Bungo hingga kini belum diketahui data warga yang terdampak disana. Akan tetapi, jumlah warga yang terdampak dalam banjir itu cukup banyak lantaran ketinggian banjir yang meluas.
Gubernur Al Haris meminta saat ini dalam bencana banjir yang terjadi agar aktif dalam mengevakuasi warga-warga yang terdampak oleh banjir. Al Haris menyampaikan bahwa warga harus segera ditempatkan di penampungan ataupun posko-posko yang sudah ada.
"Jadi ini harus dipastikan warga-warga terevakuasi di penampungan, lalu pastikan pula warga-warga kondisi kesehatannya baik maka tim medis harus segera disiagakan. Lalu kemudian pastikan juga warga-warga soal pangan mereka agar semua dalam keadaan baik," ujar Al Haris.
Tidak hanya itu, setelah melakukan peninjauan banjir baik di Kabupaten Bungo, Kerinci, Sungai Penuh dan Tebo. Tentunya Al Haris akan melakukan pendataan yang nantinya akan mencatat jumlah kerugian warga akibat kerusakan rumah mereka.
"Jadi mitigasi itu yang utama, yang terpenting baik itu tingkat elemen yang ada baik di desa pak kepala desa siap siaga terus 24 jam jangan sampai lengah. Pantau terus kita nggak tahu air bisa saja tiba-tiba naik. Biarkan sementara waktu warga tinggal di penampungan sampai benar-benar banjir surut," ucap Al Haris.
Polda Jambi Dirikan Dapur Umum
Kabid Humas Polda Jambi Kombes Mulia Prianto mengatakan pada Kamis (4/1/2024), 44 personel gabungan dari Samapta, Brimob, hingga Polairud diperbantukan untuk bencana banjir Kerinci.
"Untuk tambahan personel, diantaranya, 1 regu Samapta dengan 9 personel, 1 pleton Brimob dengan 22 personel, dan 1 regu Polairud sebanyak 13 personel," kata Mulia, Kamis (4/1/2024).
Mulia mengatakan personel yang digeser ke Kerinci itu memberikan pertolongan evakuasi. Para personel bantuan tersebut sudah sampai di Kerinci, dipimpin langsung oleh Dirsamapta Polda Jambi Kombes Wong Niti.
"Iya sebagai tambahan hari ini BKO Brimob dan Polairud telah sampai di Kerinci untuk evakuasi warga dengan di lengkapi 3 unit perahu karet," ujarnya
Selain itu, kata Mulia, personel Brimoba Polda Jambi juga mendirikan dapur umum untuk dibagikan ke para korban banjir.
"Brimob Polda Jambi telah mendirikan dapur umum yang berlokasi di Desa Koto Panap Tanah Kampung," tuturnya.
Hingga hari ini, banjir masih melanda Kerinci dan Sungai Penuh. Berdasarkan dari kepolisian, sedikitnya ada 15 kecamatan di dua daerah tersebut yang terdampak banjir.
"Di Kabupaten Kerinci ada 9 Kecamatan atau 45 Desa, sedangkan di Sungai Penuh, ada 6 Kecamatan atau 32 Desa yang terdampak banjir," bebernya.
(mud/mud)