Bagi masyarakat yang ingin naik feeder LRT Musi Emas sampai saat ini masih gratis. Hal itu karena transportasi itu masih dibiaya oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI.
Sebelumnya memang ada wacana dari Kemenhub untuk mensetop subsidi feeder LRT Palembang pada tahun 2024. Jika subsidi disetop, maka akan dikenakan tarif, namun hingga kini wacana itu belum terealisasi.
Kepala bagian operasional Feeder LRT Musi Emas Fajar mengatakan, sampai hari ini belum ada pengumuman resmi dari Kemenhub untuk mengenakan tarif naik Feeder LRT.
"5 Koridor Feeder LRT yang masih jalan sampai hari ini penumpang yang naik masih gratis," katanya kepada detikSumbagsel, Senin (1/1/2024).
Kata Fajar, hari ini ada dua koridor yang tidak beroperasi yakni koridor 1 dan 2. Hal itu dikarenakan Pemkot Palembang belum melakukan kontrak.
Sedangkan untuk koridor 3 (Asrama Haji - Talang Betutu), koridor 4 (Stasiun Polrestabes - Perumahan OPI), koridor 5 (Stasiun DJKA - Tegal Binangun), koridor 6 (Stasiun RSUD-Sukawinatan), dan koridor 7 (Bukit - Stadion Kamboja via Stasiun Sriwijaya) tetap beroperasi seperti biasanya.
Koridor 3 hingga 5, lanjutnya, dibiayai oleh Kemenhub RI melalui Balai Kereta Api Ringan Sumatera Selatan (BKRSS) masih berjalan seperti biasa.
"Untuk masyarakat Palembang yang berpegian Feeder LRT subsidi kementerian masih jalan dan gratis" ungkapnya.
Terkait dengan diberlakukan tarif naik Feeder LRT, Fajar belum bisa memastikannya, dia menyebut Kepala Balai Pengelola Kereta Api Ringan Sumsel (BPKARSS) yang akan menjelaskan tarif dan kapan mulai diberlakukannya.
"Perihal itu saya tidak tau karena tupoksi saya hanya seputar pelayanan saja, namun jika ada pengumuman resmi dari BPKARSS kami langsung sampaikan," ungkapnya.
Fajar pun mengimbau warga untuk memanfaatkan fasilitas umum dari kementerian yang masih gratis ini.
"Masyarakat yang berpegian manfaatkanlah Feeder LRT sebagai transportasi karena masih gratis," katanya.
Simak Video "Video: Jalani Sidang Eksepsi, Pihak Haji Alim Nilai Surat Dakwaan JPU Cacat Hukum"
(csb/csb)