Dua koridor feeder LRT Musi Emas di Palembang, tidak beroperasi mulai 1 Januari 2024. Dua koridor itu yakni koridor 1 dan koridor 2.
Adapun penyebab tidak beroperasinya dua koridor itu karena kontraknya belum diperpanjang oleh Pemerintah Kota (Pemkot)Palembang.
Dua koridor yang setop beroperasi melayani masyarakat Palembang yakni rute Talang Kelapa-Talang Buruk, dan koridor 2 Asrama Haji-Sematang Borang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Direktur Utama PT Transportasi Global Mandiri (TGM) selaku operator Feeder LRT Musi Emas, Suhanto mengatakan, 2 koridor tersebut dibiayai menggunakan APBD Pemkot Palembang dengan kisaran anggaran sebesar 12 miliar per tahun.
Namun, lanjutnya, untuk tahun 2024 pemerintah belum melakukan tanda tangan kontrak bersama Feeder LRT sehingga dua koridor itu tidak beroperasi besok.
Sedangkan lima Koridor lainnya yakni koridor 3 (Asrama Haji - Talang Betutu), koridor 4 (Stasiun Polrestabes - Perumahan OPI), koridor 5 (Stasiun DJKA - Tegal Binangun), koridor 6 (Stasiun RSUD-Sukawinatan).
Kemudian, koridor 7 (Bukit - Stadion Kamboja via Stasiun Sriwijaya) tetap beroperasi seperti biasanya. Sebab, koridor tersebut dibiayai oleh Kementerian Perhubungan Republik Indonesia melalui Balai Kereta Api Ringan Sumatera Selatan (BKRSS).
"Sampai hari ini memang kami belum menerima perpanjangan kontrak dari Pemkot Palembang, jadi gimana kami mau lanjut jika belum ada kejelasan kontrak untuk tahun 2024," katanya kepada detikSumbagsel, Minggu (31/12/2023).
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Aprizal Hasyim mengatakan bahwa pihaknya hingga saat ini masih bekerja untuk penyelesaian administrasi terlebih dahulu.
"Kita memang terhambat paling lama satu minggu, karena memang harus benar-benar jelas karena ini merupakan uang negara dan harus duduk bersama terlebih dahulu," katanya.
Aprizal memastikan Feeder LRT ini akan tetap diperpanjang namun harus melewati administrasi terlebih dahulu.
"Pasti akan kami perpanjang paling lama satu minggu," ungkapnya.
(csb/csb)