Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menanggapi adanya video dugem 'ajep - ajep' pesta dugem di Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Palembang yang viral beberapa waktu lalu. Lalu apa kata Sandi?
"Tidak ada yang dilanggar oleh Poltekpar Palembang," katanya saat Nemuin Komunitas (Netas) di Poltekpar Palembang, Sabtu (30/12/2023).
Menurutnya, saat kejadian itu ia sudah membaca berita dan ia menanggapinya secara proposional. Jika ada hukum dilanggar atau adat dan norma kebudayaan yang tercederai silakan diproses.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi jika tidak ada dijelaskan kepada publik bawah ini adalah persiapan kaderisasi parekraf dalam mereka mengakhiri masa semester dan kesiapan memasuki dunia kerja," ungkapnya.
Sebab tentunya banyak lulusan Poltekpar Palembang semuanya terserap lapangan kerja dan sebagian ada pengusaha.
"Jadi saya berikan penguatan dan dipastikan komunikasi dengan baik karena menggunakan fasilitas publik dan menggunakan anggaran pemerintah dari masyarakat diberikan edukasi serta disosialisasikan ini yang dilakukan dan semuanya diberikan secara transparan," katanya.
Sandiaga Uno mengatakan Direktur Poltekpar Anwari Masatip sudah meminta maaf dan menjelaskan kronologi kejadiannya.
"Namun waktu itu saya tanya kepada Pak Anwari, apakah ada hukum dan norma yang dilanggar. Ternyata tidak ada," katanya.
"Kalau tidak ada yang dilanggar silahkan jelaskan ke publik. Saya bilang sama Pak Anwari, santai saja karena kita nih di bisnis happiness. Tapi karena kita fasilitas publik menggunakan dana pemerintah dari masyarakat kita harus lakukan dengan penuh tanggung jawab," tambahnya.
Sandiaga Uno mengatakan, memang harus lebih sensitif dengan keadaan masyarakat, terutama ekonomi.
Namun menurut Sandiaga Uno, industri ekonomi kreatif yang menciptakan enam kali lipat lapangan pekerjaan dibandingkan dengan sektor lain.
"Jadi saya sangat mengerti bahwa industri parekraf adalah industri happiness, para mahasiswa yang ada di sini kuliah untuk mempersiapkan agar industri ini bisa beradaptasi dengan tren terkini,"ungkapnya.
(csb/csb)