Proyek IPAL di Jambi 2 Tahun Tak Beres, Kini Malah Memakan Korban

Jambi

Proyek IPAL di Jambi 2 Tahun Tak Beres, Kini Malah Memakan Korban

Dimas Sanjaya - detikSumbagsel
Kamis, 28 Des 2023 09:00 WIB
Penampakan lubang proyek IPAL, lokasi mahasiswi di Jambi terperosok saat kejar jambret.
Proyek IPAL di Jambi yang dikeluhkan warga (Foto: Dimas Sanjaya)
Jambi -

Proyek Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di Kota Jambi dikeluhkan warga karena tak kunjung selesai. Warga mengeluhkan dampak proyek seperti polusi debu, kemacetan, hingga terkini kecelakaan.

Terbaru, kecelakaan tunggal mahasiswi berinisial WL (19) yang menabrak seng proyek di Simpang Duren, Kelurahan Kasang, Kecamatan Jambi Timur, pada Selasa (25/12/2023). Akibatnya, korban terperosok ke lubang sedalam lebih dari 5 meter. Saat itu, korban sedang mengejar jambret yang merampas HP miliknya.

Mawan, warga setempat menuturkan bahwa proyek tersebut sudah berjalan 2 tahun. Selama proyek dikerjakan, ia harus ekstra membersihkan rumahnya dari debu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau di sini sudah hampir 2 tahun. Pastinya terganggu, karena debu ini sangat mengganggu sekali. Jadi kita harus lebih ekstra membersihkan rumah, kendaraan kita," ujarnya, Rabu (27/12/2023).

Dia mengatakan akibat debu mengganggu pedagang yang berjualan makanan di kawasan tersebut. Bahkan, ada yang sudah pindah tempat dari kawasan tersebut.

ADVERTISEMENT

"Ada satu sudah tutup (lapaknya), yang penjual kue-kue di pinggir jalan," katanya.

Selain debu, kata Mawan, kemacetan juga kerap terjadi. Hal ini lantaran posisi lubang proyek itu tepat di tengah jalan, sehingga setiap pengendara harus berhati-hati.

"Ya terkait kemacetan itu, macet itu diatur dululah. Jadi lubang itu semua dikerjain tapi nggak cepat diselesaikan," sebutnya.

Selanjutnya, efek dari proyek tersebut ada sebagian rumah warga yang mengalami keretakan. Namun, kata dia, untuk kerugian keretakan rumah sudah diperbaiki oleh tender proyek tersebut.

"Sebagian rumah retak-retak. Memang ada ganti rugi. Itu sebagian rumah saya sedang dikerjain," tuturnya.

Mawan sendiri berharap proyek itu segera diselesaikan karena terlalu lama mengganggu aktivitas masyarakat. "Harapannya disegerakanlah. Lebih sistematis dan efisiensi (waktu pengerjaannya)," imbuhnya.

Sementara itu, Humas Waskita Karya, Muhammad Anas, mengaku bahwa seharusnya pada Desember 2023 ini, proyek tersebut selesai. Namun, karena masih ada kendala estimasi pengerjaan proyek itu diperpanjang sampai April 2024.

"Sebetulnya di Desember ini. Cuman kita pertimbangannya kalau Desember, itu sistem akan nggak jalan. Karena kita mengetahui masalah-masalah di dalam tanah, kesulitan masalah tanah water loss dan sebagainya itu. Maka waktu kita diberi adendum sampai April," katanya.

Waskita Karya sebelumnya sempat menjanjikan proyek ini akan selesai pada November 2023. Namun, proyek dari APBN senilai Rp 256 miliar itu belum juga kelar hingga diperpanjang estimasinya.

"Tapi sistem yang sudah jalan secara teknis, dalam bulan ini sudah pengaspalan. Ini untuk wilayah Jambi Timur," tambahnya.




(mud/mud)


Hide Ads