Jumlah pendaki di Gunung Dempo, Kota Pagar Alam, Sumatera Selatan, pada tahun ini menurun dibandingkan tahun sebelumnya. Meletusnya Gunung Marapi, di Sumatera Barat (Sumbar) beberapa waktu lalu disebut menjadi penyebabnya.
"Turun jumlahnya, biasanya jelang tahun baru ramai, tapi saat ini masih biasa-biasa saja. Kemungkinan banyak yang takut mendaki karena kejadian Gunung Marapi di Sumbar yang meletus," ujar Ketua Balai Registrasi Pendakian Gunung Api Dempo (Brigade), Arindi kepada detikSumbagsel, Senin (25/12/2023).
Menurunnya jumlah pendaki itu, kata dia, bukan karena adanya jalur lain, tapi memang karena kondisinya menurun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau jalur yang satu lagi sudah ditutup, jadi untuk mendaki harus melalui tempat kita," ungkapnya.
Kata dia, jumlah pendaki sepanjang Januari - 24 Desember 2023 sebanyak 2.777 orang. Tahun lalu, angkanya dikisaran 3.800 orang.
"Tapi kita belum tahu hingga akhir tahun nanti, karena saat ini mulai terjadi peningkatan jumlah pendaki. Saat ini kita belum data, baru di akhir Desember nanti ketahuan berapa jumlahnya," jelasnya.
Dia menambahkan, status waspada level II di Gunung Dempo masih berlaku sejak 7 Januari 2022 lalu hingga kini. Ia meminta para pendaki tetap mengikuti arahan pengelola dan mematuhi SOP yang ada.
"Agar masyarakat, pengunjung atau wisatawan tidak mendekati dan bermalam (camping) di pusat aktivitas kawah dalam radius 1 km. Serta arah bukaan kawah sejauh 2 km ke sektor utara, mengingat kawah sebagai pusat letusan dan gas-gas vulkanik dapat membahayakan," katanya.
(csb/csb)