Gunung Dempo Pagaralam Diprediksi Sepi Pendaki saat Malam Tahun Baru

Sumatera Selatan

Gunung Dempo Pagaralam Diprediksi Sepi Pendaki saat Malam Tahun Baru

Reiza Pahlevi - detikSumbagsel
Jumat, 22 Des 2023 10:40 WIB
Kunjungan Kapolres Pagar Alam ke Pos BRIGADE, beberapa waktu lalu.
(Foto: Dok. BRIGADE)
Pagaralam -

Aktivitas pendakian di Gunung Dempo Pagaralam, Sumatera Selatan, diprediksi turun saat perayaan Natal dan Tahun Baru ini. Padahal biasanya, para pendaki atau wisatawan akan memenuhi dan memadati area Gunung Dempo terutama saat perayaan Tahun Baru.

Hal itu sudah terlihat dari aktivitas pendakian saat ini efek dari erupsinya Gunung Marapi dan Gunung Anak Krakatau beberapa waktu terakhir.

Ketua Balai Registrasi Pendakian Gunung Api Dempo, Arindi mengatakan, saat ini jumlah pendaki yang izin melakukan aktivitas di Gunung Dempo sudah jauh berkurang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di waktu normal, pada Sabtu-Minggu jumlah pendaki bisa sampai ratusan orang. Tapi, pasca Gunung Marapi erupsi, terjadi penurunan yang cukup signifikan. Saat ini Sabtu-Minggu tinggal 2-3 tim saja atau sekitar 10-15 orang," kata dia kepada detikSumbagsel, Kamis (21/12/2023).

Dia menjelaskan, penurunan jumlah pendaki itu juga diprediksi akan terjadi pada malam pergantian Tahun Baru. Pihaknya menduga jumlah pendaki akan turun sangat drastis.

ADVERTISEMENT

"Belum tahu, tapi kemungkinan ada penurunan saat tahun baru nanti," jelasnya.

Dia menyebut, pihaknya sudah mendapat informasi surat Pj Walikota Pagar Alam, Lusapta Yudha Kurnia kepada Bupati Lahat, Muhammad Farid, mengenai imbauan untuk warga Lahat yang ingin berlibur dan mendaki ke Puncak Gunung Api Dempo. Dalam surat itu, warga Lahat diminta tidak melalui Jalur Bukit Timur, Kecamatan Jarai, tapi diarahkan melalui jalur resmi, kampung Empat Gunung Dempo, Kota Pagar Alam.

Tujuannya agar pendaki melakukan registrasi di Pos Penjagaan atau Pos BRIGADE untuk menghindari hal yang tidak diinginkan. Dengan begitu, Anggota BRIGADE dapat segera melakukan tindakan seperti pencarian dan evakuasi korban.

Arindi menyebut, surat imbauan tidak akan mempengaruhi para pendaki untuk datang ke Gunung Dempo.

"Tidak akan berpengaruh, karena wisata pendakian adalah wisata minat khusus, pendaki yang akan naik pasti sudah persiapan seminggu sampai sebelum kegiatan," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Pos Pemantau Gunung Api Dempo Kota Pagar Alam, Megian Nugraha mengatakan, sejak 7 Januari 2022 Gunung Api Dempo berstatus Waspada (level 2). Ia meminta para pendaki untuk tetap mengikuti arahan pengelola dan mematuhi SOP yang ada.

"Agar masyarakat, pengunjung atau wisatawan tidak mendekati dan bermalam (camping) di pusat aktivitas kawah dalam radius 1 km. Serta arah bukaan kawah sejauh 2 km ke sektor utara, mengingat kawah sebagai pusat letusan dan gas-gas vulkanik dapat membahayakan kehidupan," ujarnya.

Pj Bupati Lahat, Muhammad Farid mengatakan, di akhir tahun banyak masyarakat Lahat yang berkeinginan liburan ke Kota Pagar Alam. Namun, ia mengingatkan bahwa status Gunung Dempo yang sedang berada di level 2 waspada.

"Saya menghimbau kepada seluruh masyarakat Kabupaten Lahat untuk berhati-hati jika berlibur ke Kota Pagar Alam. Dan apabila hendak mendaki ke Gunung Dempo maka harus melalui jalur Kampung Empat dan melakukan registrasi. Hal itu untuk memudahkan pencarian dan evakuasi jika terjadi hal hal yang tidak diinginkan," ungkap Farid.




(dai/dai)


Hide Ads