Guru Epi Akan Laporkan Dugaan Kecurangan Seleksi PPPK di Jambi

Jambi

Guru Epi Akan Laporkan Dugaan Kecurangan Seleksi PPPK di Jambi

Ferdi Al Munanda - detikSumbagsel
Senin, 25 Des 2023 15:20 WIB
Curhatan guru honorer yang tak lolos seleksi PPPK padahal punya nilai tinggi
Video curhat guru honorer yang tak lolos PPPK padahal nilainya tinggi (Foto: Tangkapan layar video)
Jambi -

Guru honorer bernama Epi Sartika mengaku merasa dicurangi dengan seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) 2023. Epi berencana melaporkan dugaan kecurangan tersebut.

Pengajar di SD 041/XI, Desa Kampung Tengah, Kecamatan Kotobaru, Kota Sungai Penuh Jambi ini merasa usahanya selama ini sia-sia. Hasil seleksi PPPK dianggap tidak adil dan transparan.

"Padahal saya sudah berjuang hampir setengah mati, berangkat dari daerah kami ke Jambi dan butuh waktu panjang sampai pinjam uang teman. Lalu nilai akhir juga tinggi tetapi malah tidak lulus dalam PPPK, bagaimana tidak kecewa, sedih rasanya seperti terzalimi saja," kata Epi kepada detikSumbagsel, Senin (25/12/2023).

Epi tercatat sudah 13 tahun lamanya mengabdi sebagai guru honorer. Dia bertekad bisa lulus PPPK itu hanya ingin punya jaminan sosial buat dirinya.

Epi bercerita, selama menjadi guru honorer dia hanya mendapatkan upah Rp 300 ribu buat 6 bulan bekerja. Meski upah yang sangat kecil, tetapi Epi tetap ingin mengabdi.

"Kalau gaji yang kami terima memang tidak seberapa, dulu gaji atau upah kami itu selama 3 bulan sekali Rp 300 ribu artinya sebulan Rp 100 ribu rupiah. Tetapi tahun 2023 ini berubah makin kurang lagi, Rp 300 ribu itu dibayar selama 6 bulan sekali," sebut Epi.

Memang upah sekecil itu sangatlah kecil bagi Epi, apalagi suaminya hanya sebagai buruh harian lepas dan sudah mempunyai satu orang anak. Akan tetapi, itu tak buat dia mengeluh hingga terus bertahan dan mengabdi sebagai seorang guru.

Epi memang sudah sejak lama punya impian bisa lulus PPPK atau diterima sebagai pegawai negeri sipil (PNS). Impiannya itu agar jaminan sosialnya bisa terpenuhi.

Dia berjuang terus hingga di ujian PPPK 2023 dia mengaku mendapatkan nilai tinggi. Tetapi nilai tinggi itu kini malah membuat dia tak bisa lulus di PPPK hingga Epi pun begitu sedih.

"Bagaimana saya tidak berharap penuh, saya ingin apa yang saya perjuangkan ini tidak dizalimi. Sekarang saya kan merasa masih bertanya-tanya apa alasan nilai tinggi tapi tak lulus PPPK, kenapa yang nilai nya rendah malah lulus, itu saja," ucap Epi.

Epi menyebut, bahwa ada banyak yang sama seperti apa yang Epi rasakan itu. Dia mengaku bukan hanya dia saja yang tak lulus dengan nilai tinggi. Akan tetapi ada beberapa orang lainnya merasakan hal yang sama.

Nantinya Epi akan mengambil langkah bersama teman-teman yang tak lulus dan merasa terzalimi di tes PPPK itu. Dia akan berencana melaporkan adanya dugaan kecurangan yang ada di seleksi PPPK itu.

"Ini kita kumpulkan dulu bagi teman-teman yang sama seperti saya persoalannya. Nilai tinggi tetapi malam tidak lulus. Kami akan laporkan soal ada dugaan-dugaan kecurangan saja, dan ini tentu harus kami perjuangkan karena hasil nilai kami bagus malah yang nilai hasil rendah yang diluluskan. Kita tahu siapa-siapa saja yang nilai rendah diluluskan," ucap Epi.




(mud/mud)


Hide Ads