Tim Gabungan Buru Pelaku Pembunuhan Sekeluarga di Muba, 5 Saksi Diperiksa

Sumatera Selatan

Tim Gabungan Buru Pelaku Pembunuhan Sekeluarga di Muba, 5 Saksi Diperiksa

Rio Roma Dhoni - detikSumbagsel
Minggu, 24 Des 2023 17:30 WIB
Ilustrasi: pembunuhan, mayat, bunuh diri, garis polisi, police line
Foto: Ilustrasi/Thinkstock
Musi Banyuasin -

Pelaku pembunuhan sadis yang menewaskan satu keluarga di Musi Banyuasin belum terungkap. Saat ini, Polres Musi Banyuasin sudah bekerja sama dengan Jatanras Polda Sumsel serta laboratorium Polda Sumsel.

Kasat Reskrim Polres Muba AKP Bondan Try Hoetomo mengatakan, kasus pembunuhan sekeluarga yang menewaskan 4 orang itu masih dalam proses penyelidikan. "Sekarang masih dalam proses penyelidikan. Kita di back up Jatanras Polda Sumsel, dan oleh lab Polda Sumsel," kata dia kepada detikSumbagsel, Sabtu (24/12/2023).

Dia menjelaskan satu keluarga yang ditemukan tewas membusuk dalam rumah pondok di kebun sawit, Dusun Bagan, Desa Lumpatan I, Kecamatan Sekayu, Muba, pada Rabu (20/12) sekitar pukul 14.00 WIB itu berjumlah 4 orang. Korban pertama yakni sang ayah bernama Heri (40), warga Dusun Bagan, Desa Lumpatan I, Kecamatan Sekayu, Muba. Polisi menemukan Heri di dalam kamar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lalu korban nenek Zura alias Masturo (70) yang posisinya berada dekat mayat Heri. Korban selanjutnya mayat anak laki-laki Heri Marchello (12),yang ditemukan di dekat parit (selokan) berjarak sekitar 50 meter dari rumah pondok tersebut.

Selanjutnya ada mayat anak perempuan, Barbye Aurell (5) ditemukan di jamban berjarak sekitar 5 meter dari rumah tersebut. Kedua anak ini adalah anak dari Heri. Anak laki-laki itu ditemukan di dekat parit sekitar 50 meter dan anak perempuan ditemukan di jamban jarak sekitar 5 meter.

ADVERTISEMENT

"Sementara kita masih mengumpulkan petunjuk-petunjuk dan saksi-saksi. Saksi ada sekitar 4 atau 5 orang," kata dia.

Untuk petunjuk, kata Bondan, pihaknya masih fokus pada proses penyelidikan. Di lokasi kejadian, dia menyebut belum bisa mendapatkan benda tumpul yang disebut sebagai alat pelaku membunuh 4 korban tersebut.

"Kalau dari hasil visum bahwa luka keempat korban diakibatkan karena pukulan benda tumpul. Alat yang digunakan pelaku ini belum kita temukan, yang mana dipakai pelaku saat membunuh para korban. Benda tumpul kan banyak, kita belum temukan pelakunya, jadi kita belum bisa mendapatkan benda tumpul mana yang dipakai pelaku ini," jelasnya.

Dia menyebut sementara ini disimpulkan bahwa motif pembunuhan sekeluarga ini karena perampokan. Namun pihaknya belum bisa memastikan lebih lanjut sampai proses penyelidikan selesai.

"Sementara ini motifnya perampokan, tapi kita kan belum tahu pasti, setelah proses penyelidikan baru jelas semuanya," ungkapnya.

Terkait dengan adanya informasi korban Heri menjual tanah dan mendapat uang Rp 100 juta, Bondan mengungkap bahwa jual beli tanah itu sudah cukup lama atau berkisar bulan Agustus 2023 lalu.

"Udah lama itu (pencairan setelah jual tanah). Uang itu sudah lama dicairkan berdasarkan informasi yang kita dapat," kata dia.

Bahkan pihaknya sudah memeriksa saksi terkait hal tersebut.

"Nanti kalau ada perkembangan dan didapat pelakunya pasti akan segera kami rilis," ujar Bondan.

Diberitakan sebelum nya, hasil autopsi dari RS Bhayangkara Palembang terhadap mayat Heri (40) dan 3 anggota keluarganya yang tewas membusuk di Musi Banyuasin, telah dirilis. Disebutkan bahwa korban tewas akibat dianiaya di kepala pakai benda tumpul. Menurut polisi, mereka merupakan korban perampokan sadis.

Dugaan perampokan menguat usai polisi memastikan adanya sejumlah barang berharga milik korban yang dilaporkan hilang. Kasi Humas Polres Muba AKP Susianto mengatakan berdasarkan hasil penyelidikan polisi, keempat korban memang terindikasi merupakan korban perampokan sadis.

"Indikasi dirampok," katanya dikonfirmasi detikSumbagsel, Jumat (22/12/2023).

Dugaan korban dirampok lalu dibunuh, katanya, juga diperkuat atas hilangnya sejumlah barang berharga milik korban. Adapun barang berharga korban yang dilaporkan hilang, yakni satu motor dan dua unit handphone.

"Karena sementara setelah kejadian, sepeda motor korban dan dua handphone tidak ada (hilang)," katanya.




(dai/dai)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads