Berdasarkan catatan Dinas Kesehatan Palembang per 14 Desember 2023, kasus DBD mencapai 650 kasus padahal pada November lalu baru tercatat ada 583 kasus DBD.
"Per 14 Desember kemarin ada 650 kasus DBD, sementara di bulan November lalu hanya 583 kasus," Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Palembang Yudhi Setiawan kepada detikSumbagsel, Senin (18/12/2023).
Selain jumlah kasus DBD yang naik signifikan, jumlah korban jiwa akibat DBD ini juga bertambah 2 orang di bulan ini. Sehingga secara total sejak awal Januari hingga kini ada 10 orang yang meninggal dunia.
"Jumlah korban jiwa juga bertambah yang sebelumnya 8 orang, sekarang sudah 10 orang diantaranya 6 korban laki-laki dan 4 korban perempuan," katanya.
Yudhi menjelaskan masyarakat harus bisa mewaspadai penularan kasus DBD. Adapun ciri-ciri seseorang terkena DBD yakni demam tinggi hingga 40 derajat Celcius, nyeri seluruh badan dan sakit kepala/pusing, kemudian muncul bintik-bintik merah di badan.
"Jika sudah terkena gejala seperti itu, segera pergi ke puskesmas atau rumah sakit agar mendapatkan pertolongan pertama," ungkapnya.
Dia menyebut saat ini sudah memasuki musim hujan dan kewaspadaan terhadap potensi DBD harus ditingkatkan.
"Kami mengimbau masyarakat agar secara dini mewaspadai potensi DBD karena memasuki musim hujan kita tahu saat musim hujan biasanya kasus DBD meningkat," ungkapnya.
Untuk mencegah terjadinya DBD, pihaknya pun sudah melakukan sosialisasi kepada masyarakat di Palembang. Di antaranya menganjurkan untuk menguras tempat penampungan air, menutup tempat-tempat penampungan air, dan mendaur ulang berbagai barang yang berpotensi menjadi tempat berkembang biak nyamuk Aedes Aegypti yang membawa virus DBD pada manusia.
"Kita imbau masyarakat untuk mencegah DBD dengan cara-cara itu," ungkapnya.
(dai/dai)