Kasus DBD di Palembang Capai 583 Kasus, 8 Orang Meninggal

Sumatera Selatan

Kasus DBD di Palembang Capai 583 Kasus, 8 Orang Meninggal

Irawan - detikSumbagsel
Jumat, 24 Nov 2023 22:41 WIB
Ilustrasi nyamuk
Foto: Thinkstock
Palembang - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) mencatat kasus demam berdarah dengue (DBD) sebanyak 583 kasus dari Januari hingga November 2023. Dari data itu, delapan orang meninggal dunia, terdiri dari 4 laki-laki dan 4 perempuan.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Palembang Yudi Setiawan mengatakan, kasus DBD di Palembang terus naik sejak Agustus 2023 hingga November.

"Kasus DBD terus naik, terhitung dari data kami sejak 21 Agustus 2023 terdapat 445 kasus, dan bertambah 138 kasus sampai bulan November ini sehingga menjadi 583 kasus," katanya, Jumat (24/11/2023).

Wilayah di Palembang yang banyak mengalami kasus DBD yakni di Kecamatan Ilir Barat (IB) 1 dengan total 61 kasus.

"Kecamatan Ilir Barat 1 memiliki jumlah kasus DBD tertinggi sebanyak 61 kasus dan yang terendah di Kecamatan Bukit Kecil sebanyak 11 kasus," sambungnya.

Yudi menjelaskan ciri-ciri seseorang terkena DBD pertama demam tinggi hingga 40 derajat Celcius, kemudian nyeri seluruh badan dan sakit kepala atau pusing, kemudian muncul bintik-bintik merah di badan.

"Jika sudah terkena gejala seperti itu, segera pergi ke puskesmas atau rumah sakit agar mendapatkan pertolongan pertama," ungkapnya.

Saat ini, kata Yudi, memasuki musim hujan dia pun mengimbau kepada masyarakat agar lebih mewaspadai potensi DBD karena BMKG telah memperkirakan musim hujan di Sumsel terutama Palembang dimulai pada November 2023.

"Kami mengimbau masyarakat agar secara dini mewaspadai potensi DBD karena memasuki musim hujan kita tahu saat musim hujan biasanya kasus DBD meningkat," ungkapnya.

Untuk mencegah terjadinya DBD, Yudi pun memberikan beberapa langkah yang harus dilakukan oleh masyarakat yakni menguras tempat penampungan air, menutup tempat-tempat penampungan air, dan mendaur ulang berbagai barang yang memiliki potensi untuk dijadikan tempat berkembang biak nyamuk Aedes aegypti yang membawa virus DBD pada manusia.

"Kita imbau masyarakat untuk mencegah DBD dengan cara-cara itu," ungkapnya.


(Candra Setia Budi/des)


Hide Ads